Di tengah semangat membara emansipasi wanita, Indonesia menyaksikan lahirnya Kartini-kartini masa kini yang menunjukkan peran dan pengaruhnya di masyarakat.

Dalam setahun terakhir, Arsjad Rasjid berkesempatan menemui sosok-sosok yang dikenal sebagai “Kartini modern” dan telah menginspirasi banyak orang melalui keahliannya masing-masing. Mereka berasal dari berbagai sektor, seperti Sumber Daya Manusia, hingga sektor bisnis dan UMKM di mana kehadiran mereka memberikan semangat emansipasi yang luar biasa.

Siapakah mereka? Berikut ini adalah cerita 5 penggerak emansipasi wanita yang bisa jadi teladan kita semua.

Wujud nyata emansipasi wanita, mereka berdampak untuk banyak orang

Di bawah ini, kita akan melihat bagaimana perempuan-perempuan hebat berkiprah dari berbagai bidang dan lapisan masyarakat. Namun tak hanya untuk diri sendiri, apa yang dilakukannya juga berhasil membantu banyak manusia lain untuk ikut maju dan bertumbuh.

Vina Muliana, ikon emansipasi wanita di bidang content creator

Nama Vina Muliana dikenal sejak menjadi content creator yang sukses di Tiktok. Perempuan yang bekerja sebagai HRD di salah satu BUMN itu berhasil menjangkau permasalahan gen Z dan milenial yang sulit mendapatkan pekerjaan pasca pandemi.

Awal mula Vina tergerak menjadi content creator adalah saat Vina melihat video seorang fresh graduate yang menangis karena sulit mendapatkan pekerjaan. Dari sinilah, berbekal pengalaman dan pengetahuannya di bidang korporasi, ia memberikan edukasi seputar dunia karir dan pengembangan diri.

Pernah merasakan keresahan seperti salah jurusan kuliah dan bidang pekerjaan yang tidak relevan dengan pendidikan, Vina mengajak anak muda untuk berani bereksplorasi dalam menemukan tujuan mereka. Banyak anak muda yang merasa terbantu dengan tips dan ilmu yang Vina bagikan, dan hal ini membuat misinya semakin diterima oleh masyarakat.

Berkat prestasinya, Vina berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 pada tahun 2022 dan meraih penghargaan Best of Learning and Education di TikTok Awards Indonesia 2022.

Mpok Siska, The Veggie Entrepreneur

Berikutnya adalah Mpok Siska, mantan barista yang kini menjadi salah satu juragan sayur di Pasar Tradisional Tomang Barat, Jakarta Barat. Kisahnya menjadi bukti keberanian perempuan menghadapi situasi ekonomi tak menentu di masa Covid-19.

Mpok Siska yang setelah menikah memilih jualan sayur ini mencoba mengenal teknologi digital GrabMart untuk berjualan sayur secara online. Tidak berjalan mulus, di beberapa bulan pertama aplikasi Mpok Siska masih sepi notifikasi.

Meskipun mengalami kesulitan pada awalnya, dia tetap optimis dan berdoa. Akhirnya, usahanya mulai berkembang dan permintaan untuk belanja online meningkat.

Dalam usahanya Mpok Siska berkolaborasi dengan beberapa kios di sekitarnya. Secara tidak langsung, ia membantu menghidupkan usaha kecil lain di pasar tersebut.

Melalui tekad kuat dan kerja keras, kisah Mpok Siska adalah bukti bahwa peran perempuan memang sangat berpengaruh dalam perekonomian dengan cara memberi dampak pada sekitarnya.

Bu Retno dan Bu Vero The Mini Market Warriors

Dua Kartini modern berikutnya adalah Bu Retno dan Bu Vero yang maju bersama dalam dunia UMKM.

Kisah Bu Retno berangkat dari keinginannya mencari penghasilan sambil mengurus anak, tetapi modalnya masih terbatas. Sedangkan Bu Vero ingin menghidupkan kembali toko warisan orang tuanya yang sempat bangkrut.

Keduanya saling mendukung sejak bergabung ke dalam SRC (Sampoerna Retail Community) sebuah komunitas yang membantu toko kelontong untuk tetap bersaing di tengah persaingan dengan minimarket. Dengan bantuan program ini, toko kelontong mereka dapat beradaptasi dengan strategi pemasaran dan pembayaran digital.

Persaingan dunia usaha tidak membuat Bu Retno dan Bu Vero minder. Justru keduanya percaya diri. Dengan dukungan dari SRC, toko kelontongnya kini tidak hanya mengikuti perkembangan jaman, tetapi juga tetap bisa menawarkan harga yang ramah di kantong pembelinya.

Dari kisah Bu Vero dan Bu Retno, bisa menjadi inspirasi bagi perempuan yang ingin memiliki usaha tanpa melepas peran sebagai Ibu Rumah Tangga.

Bu Sulastri, The Community Champion

Ibu Sulastri, Ibu tiga anak yang menjadi motor penggerak Posko Pangan Sahara. Berkat keuletan dan kegigihan dalam menjalankan usaha, Bu Sulastri pun didaulat menjadi Ketua PPS dengan 50 anggota yang seluruhnya adalah perempuan.

Program yang didirikan oleh Sharmila Yahya ini adalah upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok yang kian meningkat.

Bu Sulastri mengaku sangat terbantu dengan Posko Pangan Sahara. Selain menjalankan usaha, dia juga mendapatkan pelatihan yang membantu meningkatkan penghasilannya. Pertemuan rutin antar anggota juga memberikan dukungan dan semangat bagi mereka untuk mengembangkan Posko Pangan Sahara.

Salah satu kunci keberhasilan Bu Sulastri adalah keyakinannya dalam menjalankan usaha, “Jangan takut. Jangan kalah sebelum perang.”

Meneladani karakteristik luhur para Kartini masa kini

Dari kelima perempuan hebat di atas, ada beberapa nilai dan karakteristik yang bisa kita teladani.

1. Memiliki tekad kuat

Kelima perempuan di atas sama-sama bertekad untuk lebih berdaya dan membuktikannya dengan langkah yang nyata.

2. Punya semangat juang

Meskipun perjuangannya tidak mudah, tetapi kelimanya pantang menyerah serta konsisten dalam mencapai tujuan.

3. Keberanian

Sebagai perempuan justru berani membuktikan bahwa mereka bisa mewujudkan emansipasi wanita lewat cara masing-masing, meskipun tahu risiko apa yang akan dihadapi.

4. Keterampilan dan keahlian unik

Kelima perempuan di atas membuktikan dengan passion di bidang dan keterampilan masing-masing, bisa berkarya dan berdampak bagi sekitarnya.

5. Kepedulian sosial dan ekonomi

Tak hanya untuk diri sendiri, kelima perempuan di atas menggandeng sesama masyarakat untuk ikut berdaya, sehingga menggerakkan aktivitas sosial serta berkontribusi pada perekonomian.

Semoga dengan kelima kisah di atas, bisa menjadi semangat bagi perempuan di luar sana untuk menemukan potensinya.

BACA JUGA: Hari Kartini dan Peran Perempuan bagi Ekonomi Menurut Arsjad

Mereka adalah bukti emansipasi wanita, di mana perempuan tidak hanya melakukan perubahan positif bagi diri sendiri, tetapi juga berdampak sosial secara luas. Semakin banyak srikandi Indonesia yang memberi peran positif, semakin maju generasi dan negeri kita ke depannya.

You may also like

More in News