Perubahan dalam dunia pendidikan membuat batas umur kuliah kini sudah tidak relevan. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya belajar sepanjang hayat dan bisa memperoleh akses pendidikan tersebut kapan saja.

Hal ini juga dibuktikan lewat kisah-kisah wisudawan yang lulus pendidikan S1 ketika sudah memasuki usia senja. Salah satu contohnya adalah Mbah Moen yang memperoleh gelar sarjana di usia 84 tahun.

Arsjad Rasjid mengangkat kisah Mbah Moen sebagai bukti batas umur kuliah itu tidak ada. Ia juga menyemangati siapapun yang ingin menggapai cita-cita menuntut ilmu di usia berapapun. Simak kisah menarik Mbah Moen dan pesan di baliknya berikut ini.

Tak pandang batas umur kuliah, Mbah Moen jadi wisudawan tertua

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Bagi Arsjad Rasjid, tidak pernah ada kata terlambat atau terlalu tua untuk belajar. Justru, ia memotivasi siapapun untuk tidak minder, seperti kisah Mbah Moen.

Pak Wagimoen, atau biasa disapa Mbah Moen, adalah seorang pensiunan staf TNI Angkatan Darat yang kemudian bekerja sebagai sopir. Pada tahun 2010, Mbah Moen memutuskan untuk kuliah di Universitas Terbuka Bogor meski sudah memasuki usia 71 tahun.

Mbah Moen mengambil jurusan Ilmu Administrasi Negara. Hal ini dilakukannya karena ia sejatinya adalah seseorang yang suka belajar, bahkan sejak era penjajahan Jepang di Indonesia.

Hanya saja, dulu Mbah Moen putus kuliah sehingga kini ingin melanjutkan menimba ilmu agar bisa memiliki ijazah. “Keinginan lama saya, meninggal punya ijazah, sarjana,” ujar pria yang bahkan ingin memiliki gelar doktor sebelum meninggal.

Pak Wagimoen akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah dengan menempuh 26 semester dan melaksanakan wisuda pada 28 November 2023. Ia menjadi mahasiswa tertua sepanjang sejarah Universitas Terbuka.

Sosok mahasiswa dengan integritas tinggi

Mbah Moen dikenal menjunjung tinggi integritas akademik. Bermula dari berjalan sendiri ke Universitas Terbuka Bogor dan menanyakan apakah dirinya bisa mendaftar, Mbah Moen melaksanakan seluruh kegiatan studi dengan sungguh-sungguh saat sudah menjadi mahasiswa.

Di antaranya tetap tekun dan beradaptasi meskipun sistem perkuliahan mulai berubah menjadi online. Di samping itu, ia juga pantang untuk mencontek saat ujian.

Meski dengan keterbatasan kondisi dan kesehatan, ia membuktikan bahwa menuntut ilmu di bangku kuliah pada usia senja bukanlah hal yang mustahil. Mbah Moen bahkan mengatakan bahwa dirinya merasa muda kembali sejak bisa kuliah.

Berkat kisahnya yang penuh kesungguhan, Mbah Moen mendapat gelar wisudawan inspiratif.

Pesan Arsjad Rasjid tentang batas umur kuliah dari kisah Mbah Moen

Arsjad Rasjid salut pada kisah Mbah Moen yang pantang menyerah untuk bisa kuliah. Ia berpesan agar siapapun yang merasa terlambat untuk sekolah lagi, harus lebih percaya diri dan jangan minder karena merasa tertinggal.

Selama masih ada waktu dan kesempatan untuk belajar, maka jangan menyerah untuk bisa mengejar keinginan melanjutkan studi tersebut. Cukup fokus pada tujuan hidup kita, seperti Mbah Moen yang optimis pada keinginannya memiliki gelar sarjana sebelum tutup usia.

BACA JUGA: Cerita Berliku Pendidikan Arsjad Rasjid yang Sedari Kecil Sudah di Luar Negeri

Tidak perlu membatasi diri dengan batas umur kuliah, karena pendidikan adalah hak semua orang, apapun gender dan berapapun usianya. Semoga kisah Mbah Moen dan pesan Arsjad Rasjid ini bisa menjadi penyemangat bagi siapapun yang sedang mengejar impian akademisnya saat ini.

You may also like

More in Inspirasi