Mengelola gaji pertama dengan cara menabung yang tepat, dapat menyelamatkan kondisi finansial mereka yang sedang meniti awal karir. Bagi para perantau, mengatur gaji dengan baik sangat membantu dalam menjalani hidup mandiri dan berhemat.
Di samping agar gaji tetap awet, punya pengelolaan keuangan yang baik dapat membentuk kebiasaan finansial yang lebih tangguh dan sehat dalam jangka panjang.
Kali ini Arsjad Rasjid berbagi cara menabung efektif bagi mereka yang sedang merintis awal karir. Yuk, coba merintis keuangan yang sehat dan stabil.
Daftar Isi
1. Cara menabung konsisten: tetapkan target
2. Pisahkan tabungan dari dana darurat
3. Mencari side hustle untuk pemasukan tambahan
4. Terapkan 30 Days Rule untuk Hindari Pemborosan
1. Cara menabung konsisten: tetapkan target
Langkah pertama adalah menetapkan target finansial yang realistis. Menurut Arsjad, memiliki target tabungan yang jelas dapat membantu kita lebih termotivasi dan konsisten dalam menabung.
Untuk memudahkan, coba buat target dalam jangka pendek lebih dahulu. Contohnya menabung untuk gadget baru atau berlibur. Kemudian set target jangka panjang, seperti membeli rumah atau dana pensiun.
Contoh alokasinya adalah dengan menyisihkan 20% dari gaji untuk ditabung secara rutin. Sisanya dapat digunakan untuk kebutuhan hidup dan keinginan pribadi. Manfaatkan sistem autodebet atau fitur keuangan lainnya yang dapat menyisihkan sebagian dana kita secara otomatis, agar tidak lupa atau ikut terpakai dalam pengeluaran lainnya.
2. Pisahkan tabungan dari dana darurat
Dana darurat adalah simpanan yang digunakan untuk keperluan mendesak dan tak terduga. Idealnya, besarnya dana darurat adalah 3-5 kali pengeluaran bulanan.
Oleh karena itu, penting bagi kita memisahkan kedua jenis simpanan ini dalam dua rekening yang berbeda. Sehingga fungsinya tidak tercampur dan dana darurat tidak terpakai untuk hal-hal yang kurang penting.
Sisihkan 10-20% dari penghasilan agar dapat disimpan menjadi dana darurat. Bila terlalu berat, kita bisa mulai dari 5% per bulan. Kemudian tingkatkan secara bertahap hingga ke 10-20% tersebut.
3. Mencari side hustle untuk pemasukan tambahan
Bila satu sumber penghasilan kurang bisa diandalkan, mencari pekerjaan sampingan dapat menjadi solusi bijak. Ada berbagai pekerjaan sampingan yang dapat kita lakukan di waktu luang.
Misalnya mengambil freelance, mencoba bisnis kecil-kecilan atau mencoba pekerjaan lain di akhir pekan. Selain untuk menambah penghasilan, cara ini akan melatih kita yang masih baru masuk dunia kerja, untuk mengembangkan keterampilan dan pengalaman.
Pendapatan yang kita dapatkan dari side hustle ini bisa menjadi tambahan untuk alokasi dana darurat maupun kebutuhan lainnya.
4. Terapkan 30 Days Rule untuk Hindari Pemborosan
Pernah dengar 30 days rule? Metode ini layak dicoba untuk menghindari doom spending maupun pengeluaran emosional yang menjerumuskan kita pada pemborosan.
Prinsipnya adalah menunda pembelian yang tidak terlalu esensial selama 30 hari. Apabila kita masih mempertimbangkan barang itu setelah periode tersebut, maka kita dapat membelinya.
Metode ini secara tidak langsung membuat kita menunda pembelian, menjadi lebih bijak dalam memutuskan pembelian, serta menghindari impulsive buying atau pembelian impulsif.
Di samping itu, teknik ini membantu melatih mindset kita terhadap kebutuhan dan keinginan sesaat. Dengan demikian, kita terlatih memilah mana yang prioritas dan memiliki manajemen keuangan yang sehat.
Gaji pertama umumnya digunakan untuk bersenang-senang dan self reward. Namun tak ada salahnya tetap dikelola dengan bijaksana, agar dapat bermanfaat bagi masa depan maupun kondisi yang tak terduga.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid Berbagi Cara Mengelola Keuangan untuk Para Penerima Gaji Pertama
Semoga dengan cara menabung di atas, dapat membantu generasi muda dan produktif untuk menciptakan finansial yang stabil, tangguh dan sehat.