Sumedang punya kuliner Warung Ceu Een yang terkenal di kawasan Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Warung ini berada di dekat kampus-kampus ternama seperti ITB dan Unpad, dan menawarkan aneka makanan khas Sunda yang kini mulai jarang ditemukan, seperti kadedemes, tumis iwung, kulit tangkil, dan ladu ketan hitam.

Beberapa waktu lalu, Arsjad Rasjid berkesempatan untuk sarapan di Warung Ceu Een sambil berbagi cerita perjuangan Ceu Een mendirikan bisnisnya tersebut. Yuk, simak kisah inspiratifnya bagi yang sedang butuh afirmasi positif.

Kelezatan masakan Sunda yang otentik

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Warung Ceu Een menawarkan berbagai menu khas Sunda yang disajikan secara prasmanan. Beberapa menu andalan mereka seperti karedok, harmis, pepes ikan, ayam bakar kampung dan berbagai sayuran tradisional.

Tak hanya itu, di warung ini, pengunjung juga bisa memilih jenis nasi yang ingin disantap, mulai dari nasi putih hingga nasi merah. Sebagai pelengkap, ada juga lalapan segar yang membuat kuliner khas Jawa Barat tersebut makin sempurna.

Sajian kuliner yang khas dan autentik ala masakan rumah membuat banyak orang seperti mahasiswa, pengunjung biasa maupun wisatawan datang ke warung dengan bangunan sederhana tersebut. Karena tempatnya tidak terlalu luas, beberapa pengunjung kadang perlu bersabar mengantri tempat duduk.

Awalnya warung berlantai tanah, kini jadi RM tiga lantai

Arsjad Rasjid adalah salah satu pengunjung yang menikmati pengalaman kuliner khas Sunda di Warung Ceu Een. Selain menikmati makanannya, ia juga mendengar cerita inspiratif dari sosok Ceu Een, seorang perempuan tangguh yang memulai usaha ini demi menyekolahkan keempat anaknya.

Warung Ceu Een saat pertama kali dibangun masih berupa bangunan kecil dengan lantai tanah. Ia juga mengaku tidak belajar apa-apa dalam merintis usaha warungnya tersebut. Hanya bermodal kerja keras dan air mata saat melantunkan doa kepada Sang Pencipta, bahwa ia ingin menyekolahkan keempat anaknya.

Akhirnya dengan niat tulus dan kerja keras, tak hanya berhasil membuat anak-anaknya menyelesaikan studi. Usaha warungnya berubah menjadi rumah makan tiga lantai yang populer di kalangan masyarakat setempat, mahasiswa dan wisatawan.

Inspirasi bagi para pelaku UMKM untuk gigih dalam berproses

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Kegigihan Ceu Een tak hanya terjadi selama ia membangun warung legend tersebut. Ia juga mengajarkan pada sang anak bahwa sebelum merasakan nikmatnya sukses, maka perlu merasakan proses ‘bersusah-susah’ lebih dulu.

Ceu Een menjadi bukti nyata bahwa usaha keras tidak akan mengkhianati hasil, jika dijalankan dengan niat, kesungguhan, dan ketekunan. Kisahnya menunjukkan bagaimana perjuangan bisa mengubah taraf hidup keluarga dan membesarkan bisnis dari titik nol hingga sukses.

Ceu Een adalah satu dari sekian gambaran pengusaha kecil yang mulai bisnisnya dari nol dan dengan motivasi sederhana. Namun dengan determinasi tinggi yang diimbangi doa, berhasil menjadi entrepreneur perempuan sukses dalam pekerjaan, serta menjadi ibu bagi anak-anaknya.

BACA JUGA: Lotek Kalipah Apo dan Petualangan Kuliner Arsjad Rasjid di Bandung

Semoga semangat Warung Ceu Een bisa menular pada lebih banyak pengusaha UMKM dan siapapun yang membaca kisah inspiratifnya.

You may also like

More in News