Memiliki saudara kandung merupakan sebuah anugerah, tapi ada kalanya akan dihadapkan pada sejumlah persoalan dan sekaligus hikmah.
Hubungan dan interaksi sejak kecil hingga dewasa, baik itu suka maupun duka, dapat membentuk karakter hingga nilai dalam diri kita. Hal tersebut adalah proses yang lumrah dalam kehidupan keluarga.
Arsjad Rasjid memahami bahwa memiliki saudara kandung juga kadang tidak mudah, karena setiap keluarga memiliki kondisi masing-masing. Namun dari hubungan persaudaraan, setidaknya kita dapat belajar beberapa nilai kehidupan seperti berikut ini.
Daftar Isi
Mensyukuri hikmah memiliki saudara kandung
Tantangan yang sering terjadi dalam Hubungan Saudara Kandung
Persaingan dan kecemburuan
Kepribadian dan gaya hidup yang berbeda
Konflik warisan dan tanggung jawab keluarga
Mensyukuri hikmah memiliki saudara kandung
Tumbuh di tengah keluarga dengan saudara kandung, baik kakak maupun adik, memberikan warna tersendiri dalam hidup Mereka adalah teman tumbuh kembang kita, yang selalu ada di setiap fase kehidupan.
“Sejak kecil, saudara lah yang ada dan memahami seluruh hal yang terjadi,” Arsjad Rasjid mengingatkan. Meski akan banyak perubahan seiring kita sama-sama tumbuh dewasa, tetapi dari situlah kita belajar tentang menghargai dan menyayangi satu sama lain. Bahkan bagi beberapa orang, saudara kandung bisa menjadi dukungan terdekat mereka sejak masa kecil hingga dewasa.
Dalam struktur keluarga dengan pengasuhan yang sehat dan anak-anaknya memiliki sejumlah saudara, seorang anak juga dapat belajar untuk menghargai atau melindungi saudaranya. Hal ini juga berkaitan dengan teori urutan kelahiran atau Birth Order oleh Adler, di mana urutan lahir dapat mempengaruhi pembentukan karakter pada anak.
Sebagai seorang kakak, akan muncul naluri untuk bertanggung jawab, menjadi panutan, serta menjaga dan melindungi adiknya. Sementara sebagai seorang adik akan belajar untuk menghormati orang yang lebih tua seperti, ayah, ibu dan kakaknya. Hal ini nantinya juga menjadi bekal untuk menjalani kehidupan sosial di masyarakat.
Tantangan yang sering terjadi dalam Hubungan Saudara Kandung
Tinggal bersama dan tumbuh besar dengan saudara kandung tentunya tidak selalu mulus. Ada konflik dan perselisihan yang bisa terjadi, namun semua itu juga membawa pelajaran berharga.
Berikut ini adalah sejumlah tantangan yang dapat terjadi dengan saudara kandung dan beberapa cara untuk mengelola dan mengatasinya.
Persaingan dan kecemburuan
Persaingan dan kecemburuan yang terjadi pada saudara kandung, biasanya berakar dari perhatian dan pengakuan yang diberikan oleh orang tua. Dalam hal ini, pola asuh sejak dini memang memberikan pengaruh besar.
Namun bila kita sudah dewasa, dalam menghadapi permasalahan ini perlu saling menurunkan ego dan melakukan pembicaraan terbuka antara satu sama lain. Kemudian belajar saling menghargai dan menyadari bahwa sebagai saudara, hanya memiliki satu sama lain untuk saling mendukung.
Kepribadian dan gaya hidup yang berbeda
Sering kita temui, saudara kandung dengan sifat dan kebiasaan yang bertolak belakang. Ini termasuk ke dalam dinamika persaudaraan. Namun ada kalanya hal ini dapat memicu ketegangan, misalnya karena salah satu merasa bahwa pilihan hidupnya lebih benar atau lebih baik.
Oleh karena itu, dalam persaudaraan memang kita belajar mengenal perbedaan. Bagaimana seiring bertambahnya usia, setiap orang akan dapat menentukan pilihan dan jalan hidupnya, selama hal tersebut tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Saling berdiskusi dan dan terbuka terhadap perbedaan pandangan saudara kita, adalah salah satu kunci untuk dapat tetap berdampingan meskipun berjalan di jalur dan pilihan yang berbeda.
Konflik warisan dan tanggung jawab keluarga
Konflik ini tergolong sebagai masalah serius yang umumnya terjadi seiring orang tua kita menua atau tutup usia. Tak jarang, isu sensitif ini memicu keretakan keluarga yang lebih besar.
Meskipun merupakan isu sensitif, hal ini penting dibicarakan, terutama saat orang tua masih ada. Namun bila salah satu atau keduanya telah meninggal, maka lakukan pembahasan secara transparan, bila perlu dengan pendampingan ahli di bidangnya pembagian warisan atau psikolog keluarga.
Mediasi dan diskusi yang sehat perlu dilakukan agar mendapat kesepakatan yang jelas dan meminimalkan konflik antar saudara kandung.
BACA JUGA: Sisi Lain Menjadi Tulang Punggung Keluarga yang Bisa Membentuk Karaktermu Makin Tangguh
Hubungan antar saudara kandung seringkali dianggap sebagai kehadiran fisik semata, tetapi sebenarnya mengajarkan banyak hal pada kita, bahkan hingga sama-sama menua nanti. Semoga dengan tips di atas, dapat turut menjaga keharmonisan persaudaraan hingga akhir hayat.