Gaya kerja digital nomad semakin populer seiring dengan transformasi cara kerja global pasca pandemi Covid-19 Fleksibilitas bekerja dari mana saja menjadi salah satu pilihan karir menarik untuk pekerja di era modern.

Namun, menjadi digital nomad juga menghadapi tantangan tersendiri. Seperti mempertahankan kedisiplinan, masalah konektivitas hingga pentingnya menjaga dana simpanan karena penghasilan yang tidak tetap.

Tertarik mencoba gaya kerja digital nomad? Yuk kenali potensinya dan bagaimana strategi tepat dapat memaksimalkan kesuksesan secara fleksibel.

Transformasi dunia kerja dan tren digital nomad

Digitalisasi dan perkembangan teknologi di dunia kerja semakin memungkinkan sistem kerja dari mana saja atau WFA (work from anywhere), terutama setelah era pandemi Covid-19. Transformasi global besar-besaran pun terjadi dan mengubah paradigma karir.

Meski termasuk ke dalam sektor kerja informal, sistem yang lebih fleksibel dan potensi insentif yang lebih baik dari bekerja kantoran membuat orang tertarik untuk memilih jalur tersebut. Kemudahan konektivitas memungkinkan profesional untuk tetap terhubung dengan tim dari berbagai daerah atau negara.

Sejumlah negara seperti Estonia atau Georgia bahkan telah menerapkan visa khusus untuk menarik pekerja digital nomad ke wilayahnya. Meski demikian, tidak dimungkiri bahwa perubahan yang terus terjadi juga menjadi tantangan bagi gaya kerja WFA ini.

Contohnya di tengah kondisi perekonomian global yang tak menentu, perusahaan mulai mempertimbangkan untuk mempekerjakan karyawan secara offline demi menjaga konsistensi dan produktivitas.

Tantangan bekerja dari mana saja

Menjadi pekerja nomaden dengan fleksibilitas tempat dan jam kerja memang memberikan sejumlah keuntungan. Namun, ada sejumlah tantangan yang perlu dipahami dan diantisipasi seperti berikut ini.

  • Potensi penghasilan yang tidak stabil: Ada kalanya penghasilan bisa sangat besar dan ada kalanya tidak sama sekali. Perlu kemampuan mengelola finansial yang baik, termasuk memperhitungkan kebutuhan kerja (transportasi, koneksi) serta dana darurat lainnya.
  • Masalah konsistensi dan disiplin yang tinggi: Bekerja dengan fleksibilitas tidak memungkiri adanya sejumlah distraksi dan masalah inkonsistensi. Tanpa adanya disiplin yang baik, hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi karir personal.
  • Rasa kesepian dan isolasi sosial: Meski terhubung dengan dengan internet, kebutuhan akan interaksi secara langsung juga dapat mempengaruhi semangat bekerja.
  • Permasalahan konektivitas: Kendala koneksi internet juga dapat menjadi hambatan produktivitas dan komunikasi.

Tips sukses menjalani karir sebagai digital nomad

Meskipun memiliki sejumlah tantangan, bekerja dari mana saja masih menjadi pilihan banyak orang. Dengan memahami tantangan sebagai digital nomad, terapkan beberapa strategi berikut ini.

1. Lakukan riset tentang kebutuhan kerja (biaya hidup dan akses internet)

Pahami jenis nomaden yang dilakukan, apakah WFA di dalam kota, berpindah-pindah kota atau bahkan berpindah negara. Pelajari kebutuhan operasional yang dibutuhkan seperti akses internet, pengisi daya portable, anggaran operasional, transportasi dan lainnya.

2. Kelola manajemen waktu dan disiplin

Jaga kepercayaan klien dengan manajemen waktu dan disiplin yang baik. Meeting atau menyelesaikan task sesuai timeline dapat membangun reputasi yang baik sehingga klien mengandalkan kita untuk progres berikutnya.

3. Menjaga keandalan komunikasi

Bekerja jarak jauh dari mana saja membutuhkan komunikasi yang lancar dan berimbang. Pastikan kita dapat dihubungi atau informasikan bila terjadi kendala komunikasi, serta pastikan untuk melakukan follow up secara berkala bila diperlukan.

4. Investasi dengan device yang mumpuni

Jaga kelancaran kerja dengan berinvestasi pada peralatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya hotspot portable, pengisi daya, laptop dan lain sebagainya.

5. Selalu update portofolio dan membangun networking

Setiap kali menyelesaikan sebuah project, jangan lupa mengupdate portofolio kita. Ini dapat menjadi modal untuk personal branding dan pertimbangan klien atas track record kerja yang dilakukan.

Selain itu, jaga hubungan dengan klien lama atau rekan yang kita temui. Dengan membangun networking yang dapat diandalkan, peluang kerja atau project akan lebih sustain ke depannya.

BACA JUGA: Remote Job untuk Introvert: Arsjad Rasjid Berbagi Tips Menemukan Pekerjaan yang Tepat

Menjadi digital nomad memang ada plus dan minusnya. Dengan persiapan matang dan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin membangun karir yang berkelanjutan sambil tetap fleksibel secara waktu dan tempat.

You may also like

More in News