Apa itu Kadin Indonesia?
Sebagian dari kita pasti tahu bahwa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia adalah wadah bagi seluruh pengusaha di negeri ini. Namun sebenarnya organisasi yang terbentuk pada 24 September 1968 itu lebih dari sekadar tempat berkumpulnya para pemilik usaha. Hal itu dibeberkan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber di kanal YouTube Dr. Indrawan Nugroho beberapa waktu lalu.
Pertanyaan tentang apa itu Kadin Indonesia menjadi pembuka dalam konten video bertema ‘Begini Cara KADIN Mengangkat Kelas UKM Indonesia’ yang membahas tentang tantangan besar pengusaha Indonesia pasca era pandemi. Arsjad menjelaskan bahwa secara undang-undang Kadin nomor 1 tahun 1987, Kadin Indonesia memiliki tujuan memajukan dunia usaha Indonesia.
Kadin Indonesia berperan mencetak lebih banyak pengusaha
“Kadin ini didirikan untuk melakukan pengembangan pengusaha nasional, khususnya untuk pengusaha kecil dan menengah,” jelas Arsjad.
Pria yang juga menjalankan kepengurusan sebagai Ketua Umum PB Perpani tersebut mengatakan bahwa Kadin Indonesia juga memiliki kewajiban untuk mencetak lebih banyak pengusaha. Kemudian setelah tercipta pengusaha, Kadin Indonesia juga membantu mereka untuk naik kelas. Ini berlaku bagi usaha yang dimiliki oleh Pemerintah, swasta, maupun koperasi.
“Semua asosiasi yang berkaitan dengan investasi, ekonomi, perdagangan, perindustrian, semua adalah bagian daripada Kadin,” imbuhnya.
Kadin Indonesia sebagai mitra strategis Pemerintah
Lebih lanjut, Arsjad Rasjid menekankan bahwa Kadin Indonesia adalah mitra strategis pemerintah, baik di tingkat pusat, menengah atau kecil.
Secara sederhana, Arsjad menjelaskan bahwa ada dua hal yang menjadi tugas utama Kadin Indonesia. Pertama adalah memastikan perkembangan pengusaha Indonesia. Di sisi lain, peran Kadin Indonesia sebagai mitra strategis Pemerintah juga memiliki hak advokasi yang berperan memberikan kebijakan-kebijakan untuk setiap sektor industri.
Arsjad mengungkapkan bahwa Kadin Indonesia juga melakukan amandemen terhadap anggaran dasar dan rumah tangga. Tujuannya untuk membuka juga pintu bukan hanya kepada himpunan atau asosiasi pengusaha, yang dalam konteks industri berbeda dan semuanya, tetapi juga untuk profesional.
“Misalnya insinyur, akuntan, atau apa semua. Kenapa? Karena di dalam konteks tadi, undang-undang itu juga adalah bagian, bagaimana kita mengembangkan manusianya. Di titik ini perlu dua-duanya untuk bersama-sama menciptakan skill apa yang dibutuhkan untuk kompetensi-kompetensi dan segala macam,” tutur Arsjad.
BACA JUGA: Dukungan Terhadap Perekonomian Nasional jadi Komitmen Kadin di Hari Ulang Tahun ke 55
Jadi, apa itu Kadin Indonesia sebenarnya tidak terbatas hanya sebagai wadah para pengusaha dari berbagai sektor industri saja. Peran organisasi ini sangat luas, membidani berbagai hal-hal yang sangat strategis untuk mengembangkan para pengusaha nasional di 34 provinsi, 500 lebih kabupaten dan kota, serta menjadi payung bagi lebih dari 200 asosiasi atau himpunan di dalam Kadin Indonesia.