Manajemen krisis Dough Lab setelah video viral tikus makan cookies mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Arsjad Rasjid.

Dough Lab merupakan toko cookies yang memiliki popularitas baik di Jakarta. Namun, beberapa waktu lalu mengalami insiden tikus yang makan kue kering di etalasenya sehingga sempat viral dan menghebohkan publik.

Namun Dough Lab berhasil menunjukkan manajemen krisis yang efektif, cepat dan transparan dalam menangani situasi tersebut. Yuk belajar mengenal penanganan situasi krisis dari salah satu bisnis anak negeri satu ini.

Langkah manajemen krisis yang dilakukan Dough Lab

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Manajemen krisis adalah pendekatan atau tindakan untuk mengatasi situasi krisis dengan tujuan untuk meminimalisir dampak negatif situasi tersebut terhadap organisasi maupun usaha.

Di era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang memungkin sebuah informasi menyebar dengan cepat, sebuah brand atau individu menghadapi tantangan besar saat terjadi situasi tak terduga yang mengancam reputasi mereka. Oleh karena itu, diperlukan manajemen krisis yang baik, efektif, dan transparan.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dilakukan oleh Dough Lab saat mengatasi insiden tikus masuk di etalase produk makanan mereka beberapa waktu lalu.

Komunikasi krisis yang baik dan cepat

Sesaat setelah video tersebut viral, Dough Lab segera memberikan pernyataan resmi di berbagai platform media sosial sebagai bentuk permintaan maaf. Mereka mengakui insiden tersebut sebagai masalah serius terkait standar kebersihan makanan yang tidak mencerminkan operasional sehari-hari Dough Lab.

Mereka juga berjanji mengambil langkah yang diperlukan seperti investigasi dan mencegah insiden ini bisa terulang kembali. Transparansi dan komitmen untuk bertanggung jawab inilah yang membuat Dough Lab kemudian mendapatkan apresiasi dari publik.

Melakukan pemulihan

Sebagai bentuk keseriusan, Dough Lab sempat menutup gerai mereka di Mall tersebut selama tiga hari untuk melakukan pembersihan total dan quality control. Termasuk membuang semua produk makanan yang ada di etalase dan mengganti semua alat dapur.

Mereka juga bekerja sama dengan pakar pengendalian hama sebagai bentuk komitmen menjaga standar kebersihan dan keselamatan. Tidak hanya untuk gerainya sendiri, tetapi juga berkomunikasi dengan tenant makanan lainnya yang ikut berjualan di dalam mall tersebut.

Komunikasi dengan pelanggan

Kegiatan ini terdokumentasikan dengan baik dan disebarluaskan melalui akun media sosial. Ini merupakan pendekatan yang penting untuk meredakan kekhawatiran dari pelanggan dan membangun kepercayaan mereka.

Informasi ini diterima oleh pelanggan dan publik dengan sangat baik sehingga Dough Lab mendapat banyak pujian atas tindakan cepat dan tanggapnya. Bahkan, beberapa orang berpendapat bahwa tindakan manajemen krisis mereka bisa menjadi pembelajaran bagi manajemen brand lokal lainnya.

Situasi krisis bisa terjadi kapan saja kepada sebuah bisnis, baik perusahaan besar maupun usaha mikro. Kesiapan dalam menghadapi kondisi ini adalah salah satu langkah yang penting dimiliki oleh setiap jenis bisnis.

BACA JUGA: Growth Mindset: Strategi Pengusaha Muda Bangkit dari Kegagalan

Semoga manajemen krisis dari Dough Lab ini bisa menjadi pembelajaran dan diadaptasi oleh berbagai manajemen produk maupun layanan di Indonesia lainnya. Sehingga dapat menunjukkan komitmen bisnis yang profesional, bertanggung jawab dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

You may also like

More in Inspirasi