Minggu (8/10/2023), Ponpes An-Nadwah Krapyak, Yogyakarta terlihat meriah. Peringatan Maulid Nabi kali ini terlihat dihadiri oleh tokoh-tokoh ternama. Dari sejumlah ulama Mesir hingga Yordania, turut hadir pula sosok-sosok populer dari Indonesia.
Beberapa jam sebelum gelaran acara, Wakil Ketua PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid, tampak sibuk menyambut langsung kedatangan para ulama dan tokoh nasional di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
Para ulama yang hadir, antara lain Syekh Ali Jum’ah (Mesir), Syeikh Osama Azhari (Mesir), Syekh lbrahim Salah Alhod hod (Mesir), Syekh Jaber Baghdady (Mesir), Syekh Abdel Hady Elkasbey (Mesir) serta Syekh Aum Al Qaddumi (Yordania), beserta pelantun salawat dari Mesir yang memiliki banyak penggemar di Indonesia, Mustafa Atep.
Sementara para tokoh nasional yang datang di Peringatan Maulid Nabi Ponpes An-Nadwah Krapyak, Yogyakarta adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Ibu Negara Presiden RI keempat Sinta Nuriyah Wahid, Ketua MUI KH Anwar Iskandar, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid, serta pengusaha populer Arsjad Rasjid.
Beri sambutan di peringatan Maulid Nabi, Arsjad ajak teladani sifat Rasul
Minggu malam (8/10) selepas Maghrib, peringatan Maulid Nabi yang dibanjiri ribuan santri dan masyarakat sekitar dimulai. Acara dimeriahkan oleh lantunan salawat dari Mustafa Atep dan Jihad Alkaluty.
Peringatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Arsjad Rasjid. Di hadapan KH Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid dan para hadirin pengusaha sukses yang sedang bersiap menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045 ini mengajak untuk meneladani sifat mulia dan ajaran Nabi Muhammad.
Poin sambutan yang disampaikan oleh Arsjad Rasjid adalah menjadikan peringatan Maulid Nabi tidak hanya sebagai ekspresi rasa cinta kepada Rasulullah, tetapi juga momentum untuk meneladani dua akhlak Akhlak Rasulullah SAW, yaitu amanah dan tablig, sekaligus menjadikannya sebagai cerminan bangsa dalam menghadapi tantangan zaman.
Menurut Arsjad, sifat amanah yang dimiliki Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman untuk memiliki rasa tanggung jawab di setiap pekerjaan yang diberikan kepada kita.
“Sifat ini menjadi teladan bagi saya pribadi. Di setiap tanggung jawab yang kita emban, kita harus selalu menjaga amanah, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan kewajiban dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Meneladani dari sifat seorang santri Arsjad mengatakan bahwa dirinya selalu siap menerima amanah dari para guru. Termasuk ketika diminta untuk memberikan sambutan kepada hadirin pada Peringatan Maulid Nabi oleh KH Sayyid Muhammad Hilal Al-Aidid.
“Ini sebagai bentuk khidmat saya terhadap guru,” lanjut Arsjad.
Tablig, teladan sifat Rasulullah yang patut dicontoh jelang Pesta Demokrasi
Selanjutnya, Arsjad menjelaskan bahwa ajaran kedua yang bisa diteladani dari Nabi Muhammad adalah tablig atau menyampaikan kebaikan. Sifat mulia ini juga sangat dibutuhkan bangsa Indonesia dalam menjaga kedamaian di tengah semakin semaraknya Pesta Demokrasi.
“Terutama menjelang tahun pesta demokrasi, penting bagi kita semua untuk menjaga perdamaian, keamanan dan kesantunan dalam bermasyarakat,” imbuhnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Arsjad juga tak lupa menyampaikan selamat datang kepada para guru, para ulama dari Mesir dan Yordania, yang turut hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad di Ponpes An-Nadwah Krapyak, Yogyakarta.
Tak hanya menambah kemeriahan, Arsjad berpandangan bahwa kehadiran para ulama dari Mesir dan Yordania tersebut menggambarkan silaturahmi umat muslim yang luar biasa, tanpa memandang batas negara atau budaya.
Selain itu, kehadiran para ulama terkemuka, para intelektual dan cendekiawan muslim Indonesia juga merupakan bentuk ikatan silaturahmi dan kolaborasi sehingga menjadi bisa rahmat bersama. Dengan bersatunya seluruh elemen masyarakat di Peringatan Maulid Nabi di Krapyak, Yogyakarta, Arsjad berharap untuk terwujudnya harmonisasi antara alam dan manusia, juga antara akal dan pikiran.
“Mari kita semua bersatu, meneladani sifat mulia Rasulullah dalam bermasyarakat, demi Indonesia yang damai dan sejahtera,” tuturnya.
Gus Yahya dan Alissa Wahid dorong kedamaian untuk Indonesia
Usai sambutan dari Arsjad Rasjid, acara dilanjutkan dengan pidato dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya mengucapkan syukur atas terselenggaranya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, sangat menyenangkan bisa berkumpul bersama untuk memperingati Maulid Nabi. Karena itu, kita harus tetap mencintai negeri ini, saling mengasihi sesama dan jangan saling membenci.
Ketua panitia acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes An-Nadwah Krapyak, Alissa Wahid, dalam sambutannya mengatakan bahwa acara tersebut merupakan berkah yang luar biasa. Sebuah kesempatan baik untuk berkumpul bersama para ulama yang selama ini menjadi sandaran kita.
Lebih lanjut, Alissa juga mengajak masyarakat Islam di Indonesia untuk mewujudkan masa depan yang damai dan ramah sehingga menjadi berkah bagi semua.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan Islam yang damai, ramah, serta Islam yang penuh berkah untuk semesta,” kata Alissa.
BACA JUGA: Arsjad Mengajak Teladani Akhlak Rasulullah SAW dalam Peringatan Maulid Nabi di Yogyakarta
Acara ini merupakan puncak dari peringatan Maulid Nabi Muhammad. Sehari sebelumnya, Sabtu (7/10/2023) di Ndalem An-Nadwah, Krapyak, Yogyakarta, digelar sarasehan ekonomi bertema Penguatan Ekonomi Jemaah Memasuki Abad Kedua Nahdlatul Ulama.
“Sarasehan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Krapyak, Yogyakarta ini merupakan rangkaian acara besar yang menghadirkan para tokoh dan ulama besar,” ungkap Habib Hilal.