Setiap tanggal 14 Agustus, kita mengingat kembali arti Pramuka sebagai pembentuk karakter bangsa. Meski sering dianggap hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler, gerakan Pramuka sejatinya menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, kemandirian, serta berbagai nilai kebangsaan.

Memperingati Hari Pramuka, Arsjad Rasjid mengingatkan kembali arti Pramuka supaya dapat terus mengakar kuat ke dalam diri dan menghasilkan generasi tangguh secara mental, moral dan intelektual.

Arti Pramuka dan semangat gotong royong

Pramuka atau Praja Muda Karana adalah istilah asli Indonesia yang diberikan oleh Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Hal ini terinspirasi dari Baden-Powell yang lebih dulu menginisiasi gerakan kepanduan di dunia internasional dengan menghelat jambore akbar dengan 8000 peserta dari 34 negara di tahun 1920.

Di Indonesia, Pramuka dikembangkan sebagai alat pendidikan non formal yang menggabungkan nilai-nilai kearifan lokal dan Pancasila. Tujuan menggiatkan Pramuka pada generasi muda adalah membangun karakter generasi disiplin, bertanggung jawab dan memiliki kecintaan pada tanah air.

Dalam setiap kegiatan Pramuka juga tertanam semangat gotong royong dan kebersamaan, di mana hal ini sesuai dengan fondasi bangsa Indonesia. Dalam setiap kegiatan Pramuka, kita diajarkan untuk mampu menjadi pribadi yang mandiri, tetapi juga dapat bekerjasama dalam kegiatan beregu maupun saat terlibat dengan masyarakat,

Arsjad Rasjid: Pramuka membentuk karakter bangsa

Indonesia terdiri dari keberagaman namun dipersatukan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan. Hal ini juga banyak diterapkan dalam kegiatan Pramuka yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik langsung baik perseorangan maupun dengan kelompok.

Melalui gerakan kepanduan ini, para generasi muda juga dilatih memiliki jiwa kepemimpinan, tanggung jawab dan membela tanah air. Nilai-nilai tersebut dapat tergambar dari sejumlah kegiatan Pramuka yang kita kenal, seperti di bawah ini.

Perkemahan

Perkemahan dalam Pramuka ada beberapa jenis, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Kemah Bakti, hingga Jambore. Seperti namanya, dalam aktivitas ini para anggota bekerja sama membangun tenda, latihan hidup mandiri di alam terbuka dan melakukan aktivitas sesuai jenis perkemahan yang diikuti

Tali temali dan pionering

Salah satu jenis latihan keterampilan dan ketangkasan dalam Pramuka, seperti membuat simpul dan ikatan, serta membuat konstruksi menggunakan tali dan tongkat. Latihan ini diperlukan untuk mengasah kreativitas, kerjasama dan keterampilan teknis.

Survival

Pramuka sejatinya mengajarkan kita untuk mampu bertahan hidup di alam terbuka. Seperti membuat api unggun, mengolah bahan makanan, membaca peta dan navigasi, sehingga melatih kemandirian, keberanian dan melatih mental menghadapi medan yang sulit.

Bakti sosial

Dengan mengikuti Pramuka, kita juga diajak untuk lebih memiliki kepedulian baik pada lingkungan, masyarakat setempat maupun korban bencana. Kegiatan ini dapat membangun jiwa sosial dan empati yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat.

Latihan dasar kepemimpinan

Pramuka juga dibekali latihan dasar yang dapat membentuk kepemimpinan. Di antaranya pembentukan regu, latihan pionering, outbond, game problem solving, simulasi krisis hingga pendelegasian tugas dalam berkelompok.

Jambore

Aktivitas akbar yang diikuti Pramuka dari berbagai negara ini dapat menjadi ajang saling berbagi ilmu dan unjuk kompetensi dalam gerakan kepanduan. Selain itu melatih kepercayaan diri untuk menghadapi anggota Pramuka lintas negara, untuk memperkenalkan Indonesia dan latihan menjalin networking yang lebih luas.

BACA JUGA: Hari Kartini dan Peran Perempuan bagi Ekonomi Menurut Arsjad

Arti Pramuka adalah rakyat muda yang berkarya. Oleh karena itu, dengan semangat Pramuka, marilah kita menjadi cerminan yang baik dari karakter bangsa dan melestarikannya kepada generasi penerus, agar dapat menumbuhkan pemuda pemudi yang tangguh, cerdas dan berjiwa sosial tinggi.

You may also like

More in News