“Memahami orang lain saja susah, apalagi memahami diri sendiri?”
Pertanyaan seperti ini mungkin muncul di benak Anda ketika mengalami friksi akibat salah paham. Faktanya, memang seperti itulah sebagian besar manusia. Kita sulit sekali memahami diri sendiri ketika menemui masalah. Penyebabnya adalah akibat dari banyaknya kepentingan pribadi sehingga untuk memilah demi menghasilkan solusi terasa mustahil untuk dilakukan.
Sebenarnya sangat penting untuk memahami diri sendiri. Ini merupakan satu cara yang bisa Anda andalkan dalam memecahkan perkara. Dengan mengenal diri Anda, akan lebih mudah dalam memahami dan mencurahkan fokus pada keinginan, tujuan, serta impian yang ingin didapatkan.
Bagaimana cara memahami diri sendiri? Daripada pusing tujuh keliling, mari belajar kepada seorang Arsjad Rasjid. Menjadi sosok pemimpin selama puluhan tahun, di berbagai organisasi, tentu membuat Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut mengerti tentang cara memahami diri sendiri.
Mengamati setiap keputusan
Pelajaran pertama dalam memahami pribadi kita sendiri adalah rutin mengamati setiap keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, coba perhatikan pilihan-pilihan yang telah kita buat. Dasari dengan rasa ingin tahu agar proses belajar Anda semakin menarik.
Tapi proses ini sebaiknya tidak hanya dipelajari saja tapi juga ‘diarsipkan’ agar memudahkan Anda dalam menentukan langkah selanjutnya. Jadi, catat setiap pola dari keputusan tersebut. Tujuannya agar kita bisa mengetahui core value dalam menjalani hidup.
Identifikasi Nilai Otentik dan Ketidakotentikan
Sebagai pribadi, Anda harus memahami tentang keotentikan dan ketidakotentikan pada diri sendiri. Otentik berarti Anda jujur pada pribadi, nilai, dan semangat Anda, tanpa memandang tekanan apa pun yang bisa membuat seseorang kehilangan keaslian dirinya. Berani jujur pada diri sendiri dan orang lain, serta bertanggung jawab pada setiap tindakan, termasuk pada kesalahan. Ini karena nilai, idealisme, dan tindakan itu berjalan beriringan.
Nilai otentik atau Authentic Value ini wajib digali lebih dalam ketika sudah menemukannya. Coba ketahui dan rasakan, apakah sudah merasa nyaman dengan pilihan Anda? Bila Anda membenarkan, kemungkinan besar pilihan tersebut sudah dipandu oleh Authentic Value. Pun, sebaliknya ketika keputusan terasa berat untuk dijalani, mungkin Anda melibatkan Inauthentic Value saat memilihnya.
Memahami perasaan setelah mengambil keputusan
Arsjad Rasjid juga menyarankan kita untuk berdiam sejenak dan coba merenungkan saat-saat penting dalam hidup kita yang benar-benar menonjol atau memberi dampak tertentu. Dari hasil renungan tersebut bisa Anda dapatkan pengalaman-pengalaman yang bisa dijadikan tuntunan dalam mengidentifikasi key value untuk memahami diri sendiri.
Sadari nilai yang jadi prioritas
Tips terakhir dari Arsjad Rasjid tentang cara memahami diri sendiri adalah dengan bertanya kepada pribadi Anda, kira-kira nilai apa yang paling membantu untuk lebih dekat dengan tujuan hidup?
Temukan jawabannya dan gunakan nilai tersebut sebagai tuntunan untuk lebih memahami keinginan diri Anda pada pilihan-pilihan di masa mendatang.
Dengan memahami apa yang ada di dalam diri, Anda akan memiliki landasan kuat dalam menghadapi masa-masa sulit, atau ketika harus membuat keputusan. Selain itu, hal ini juga bisa membantu untuk menikmati kehidupan yang lebih baik serta otentik.
BACA JUGA: Retrospeksi Adalah Hal Penting yang Perlu Dihadirkan Dalam Tiap Keputusan
Menutup tips-tips di atas tentang memahami diri sendiri, Arsjad Rasjid berpesan agar Anda bisa lebih punya keberanian untuk mengubah situasi yang tidak selaras dengan keinginan serta menginspirasi untuk tetap fokus pada hal yang diinginkan.
Selamat mencoba!