Pernahkah Anda merasa menyesal karena melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu? Biasanya hal ini kita lakukan ketika emosi jiwa sedang tidak stabil yang akhirnya berpengaruh pada setiap keputusan.
Banyak faktor yang membuat emosi kita menjadi tidak seimbang. Mulai dari tingkat stres yang berlebihan atau gara-gara ‘faktor non-teknis’ yang tak terpikirkan sebelumnya. Dalam mengambil tindakan, ketidakstabilan emosi ini bisa membuat kita terburu-buru bikin keputusan. Alhasil, apa yang kita selesaikan saat jiwa sedang bergejolak membuat segalanya menjadi runyam.
Daripada repot dengan perbaikan gara-gara tindakan yang salah, yuk, belajar tentang bagaimana berpikir sebelum bertindak. Kali ini, Arsjad Rasjid berbagi ilmu tentang bagaimana caranya mendahulukan rasio sebelum melakukan aksi nyata.
Ada konsekuensi dari setiap tindakan yang kita pilih
“Dalam hidup kita, kadang-kadang kita terburu-buru dalam bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu,” kata Arsjad, mengawali sharingnya di media sosial.
Mengambil keputusan secara cepat itu memang penting namun juga harus akurat. Hal ini tak lepas dari adanya konsekuensi dari setiap tindakan. Takutnya, keputusan yang terlalu cepat dibuat justru membuahkan hasil yang tak sesuai dengan keinginan Anda. Karena itu kita perlu belajar untuk berpikir sebelum bertindak.
“Memikirkan akibat dari tindakan kita akan membantu kita untuk menghindari kesalahan dan membuat keputusan yang baik,” terang pria yang saat ini menjalankan kepemimpinan sebagai Ketua Kadin Indonesia tersebut.
Membantu mencapai tujuan kita
Bertindak terlalu cepat tanpa berpikir terlebih dahulu bukan hanya menimbulkan konsekuensi bagi diri sendiri. Orang lain pun juga bisa terdampak oleh keputusan Anda yang terburu-buru. Alhasil, bukannya mencapai target, tindakan salah kaprah tersebut bisa bikin salah sasaran.
Sebagai seorang Presiden Direktur dari PT Indika Energy Tbk., Arsjad Rasjid sudah tentu sering membuat keputusan yang ia buat bagi diri sendiri dan banyak orang yang menjadi karyawannya. Ia mengajak kita untuk selalu ingat bahwa keputusan yang baik dan dibuat dengan berbagai pertimbangan akan membantu mencapai tujuan kita.
“Berpikir sebelum bertindak juga membantu kita untuk mencapai tujuan kita dengan lebih efisien dan mengontrol emosi kita,” ujar Arsjad.
Kontrol emosi yang stabil akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Bonusnya, keputusan tersebut juga akan meminimalisir kesalahan yang tidak diinginkan.
Tips membiasakan diri untuk berpikir sebelum bertindak
Setiap usaha membutuhkan proses. Begitu juga untuk keinginan memiliki karakter yang sabar dan bijak supaya berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya terbiasa dengan pola hidup tersebut.
Sadar akan pentingnya proses
Perubahan karakter itu sulit. Membutuhkan waktu, upaya, serta tenaga. Namun tanpa berlatih, mustahil juga untuk menguasai karakter tersebut. Jadi hormatilah proses untuk belajar berpikir sebelum bertindak.
Dalam setiap diskusi atau tukar ide, luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan berbagai pemikiran sebelum mulai bicara atau menjawab pertanyaan. Waktu tersebut tidak akan terbuang percuma. Justru sebaliknya akan membantu kita menyusun pemikiran sehingga lebih nyaman dalam menyampaikan jawaban.
Berlatih mendengarkan
Biasanya orang yang terburu-buru dalam mengambil tindakan itu hanya mendengarkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan masukan dari orang lain. Seperti disebut di atas bahwa kita perlu untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum membuat keputusan. Jadi, penting untuk menjadi pendengar yang baik, mendapatkan masukan dari banyak orang, kemudian mengolahnya menjadi sebuah keputusan yang bijak. Selain itu, mendengarkan juga membuat kita jadi lebih peka dan membangun rasa hormat dengan sesama.
Take your time
Sebuah keputusan penting harus melalui berbagai proses pemikiran yang panjang sebelum akhirnya terlontar dalam sebuah tindakan. Bila suasana hati sedang tidak bagus, ada baiknya menunda tindakan supaya tidak berimbas ke hal negatif. Ambil waktu, tarik napas atau minum air putih agar pikiran jadi lebih adem.
BACA JUGA: Manfaat Ketika Lebih Banyak Mendengarkan Menurut Arsjad Rasjid
Hal yang perlu digaris bawahi adalah jangan sampai apa yang kita lakukan justru menjadi senjata yang melukai orang lain. Seperti pepatah mengatakan, “Nila setitik, rusak susu sebelanga.” Biasakan untuk berpikir sebelum bertindak karena akan sulit memperbaiki situasi ketika ada yang kecewa.