Industri kreatif di era digitalisasi meningkat pesat, di mana salah satu yang kini menjadi karir menjanjikan bagi banyak orang adalah memiliki channel YouTube. Dari tempat berbagi video secara daring ini kita menemukan hiburan dan bisa juga menjadi seorang penghibur, seperti Helmy Yahya, salah satu sosok entertainer terbaik di Indonesia.
Saat masih aktif di dunia televisi, Helmy Yahya dikenal sebagai Raja Kuis dan Raja Reality Show karena acara-acaranya, seperti Kuis Siapa Berani, Uang Kaget, atau Bedah Rumah. Kini di tengah-tengah kesibukannya, Helmy Yahya aktif membuat konten-konten penuh inspirasi yang ia bagikan lewat channel YouTube miliknya.
Kesuksesan di dunia pertelevisian pun tampaknya juga ia bawa di channel YouTube asuhannya. Hal ini terbukti dengan jutaan subscriber yang setia menanti konten-konten terbarunya. Dalam perbincangan bersama channel YouTube Arsjad Rasjid bertema ‘Bahas Suka Duka Industri Media Bareng Raja Kuis! | Coffee Break with Arsjad & Helmy Yahya’ ia memberi bocoran bagaimana cara ia bisa merangkul banyak pengikut di dunia maya.
Survive di dunia entertainment berkat ‘anak muda’
Salah satu topik perbincangan Arsjad Rasjid bareng Helmy Yahya adalah mengenai tantangan terbesar yang dihadapi industri media di era digitalisasi.
“Orang kalau mau bertahan itu bukan adu pintar, bukan adu kuat. Orang yang bisa hebat itu adalah orang yang bisa adjust terhadap perubahan yang ada,” tutur Helmy Yahya.
Di usianya yang sudah mencapai kepala enam, Helmy Yahya mengaku beruntung memiliki kesadaran bahwa dunia saat ini berubah dengan kecepatan yang luar biasa. Kondisi ini memacu dirinya untuk terus belajar dan belajar pada hal-hal baru, terutama kepada generasi yang lebih muda.
“I have to learn from the youth. Saya adalah orang yang secara humble mengakui bahwa anak muda itu lebih hebat,” lanjutnya.
Kekaguman Helmy Yahya terhadap generasi muda zaman sekarang
Helmy kemudian bercerita mengenai salah satu kontennya yang mengundang seorang pemuda bernama Devin. Di usianya yang ke-22 tahun, Devin mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang AI Solution. Percakapan di podcast membuat Helmy Yahya sadar begitu berkembangnya anak muda zaman sekarang. Bahkan, ia menggambarkan bahwa dirinya sedang berbincang dengan robot atau profesor.
Kekaguman seorang Helmy Yahya inilah yang membuat dirinya berbeda dengan generasi yang setara dengannya. Ia menganggap, banyak di antara orang-orang seusianya yang memilih untuk tertutup terhadap perkembangan zaman.
Kolaborasi bareng anak muda ciptakan channel YouTube bermutu
Ke-humble-an Helmy Yahya pula yang membawa dirinya ke dunia digital bersama channel YouTube miliknya. Ia menceritakan bahwa setelah melepaskan jabatannya sebagai Direktur Utama TVRI, Helmy tetap bersemangat untuk berkarir di dunia entertainment.
“Saya digoda oleh anak-anak muda. Lagi-lagi anak muda untuk bikin channel YouTube. Mereka yang modalin, saya cuma tinggal ngomong. Nggak pernah kejadian, tiga minggu channel YouTube saya (meraih) 100.000 subscribers,” kisah Helmy.
Berkat prestasi tersebut, Helmy Yahya, di usia yang tak lagi muda, mendapat penghargaan ‘Silver Play Button’ dari YouTube. Jumlah subscribers-nya pun juga terus bertambah hingga kini mencapai 1,6 juta.
Helmy Yahya saat ini mengasuh empat channel YouTube dengan berbagai bahasan di setiap kanalnya. Ia memiliki kanal sepakbola bersama Coach Justin Lhaksana, channel YouTube dengan bahasan geopolitik bersama Connie Rahakundini Bakrie, serta Kontradiksi Toleransi bersama Guru Gembul.
Value lebih penting daripada kontroversi
Helmy Yahya mengaku bahwa dirinya hanya mendengarkan apa kata generasi muda. Ide bahasan yang ia terima berasal dari para anak muda yang bekerja bersamanya. Dengan kesuksesan di channel YouTube, Helmy menekankan tentang konsistensi dan fokus dalam pengembangan kanal tersebut, tak perlu tergoda macam-macam, serta mendatangkan narasumber yang tepat. Ia juga memiliki prinsip untuk memberi hal-hal positif di setiap konten, tanpa harus mengundang kontroversi demi pendapatan lewat AdSense.
“Saya tidak pernah mengundang tamu yang tidak ada values,” tegas Helmy Yahya.
Sebagai penutup untuk segmen pembicaraan tentang channel YouTube, Helmy berpesan untuk selalu mengedepankan kreativitas dalam setiap pembuatan konten.
BACA JUGA: Ngobrol Bareng Arsjad, Helmy Yahya Cerita Perjalanan Karirnya dari STAN Hingga jadi Raja Kuis
“Di Korea itu ada konten orang cuma bersiul, ngorok saja itu yang nonton jutaan. It’s all about creativity,” ujarnya.
Ia juga mengutip kata-kata Seth Godin bahwa sedikit lebih beda itu lebih baik daripada sedikit lebih baik. Helmy menekankan, jangan ingin untuk menjadi lebih baik dari orang lain tapi berilah nilai lebih dengan konten yang berbeda tapi kreatif.