Istilah green jobs kini semakin dicari dan diminati. Hal ini seiring dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menggalakkan energi terbarukan untuk pertumbuhan di segala sektor pembangunan sambil menjaga keseimbangan lingkungan.
Menengok ke belakang, pertumbuhan industri yang sangat pesat dalam satu abad terakhir mulai memperlihatkan dampaknya. Tak bisa dipungkiri bahwa cadangan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara semakin hari, semakin menipis karena merupakan energi yang tak terbarukan dengan ‘masa produksi’ yang mencapai ratusan juta tahun.
Dengan semakin berkurangnya deposit minyak bumi dan batu bara, serta keinginan untuk mencapai net zero carbon emission atau nol emisi karbon pada tahun 2060, Indonesia menoleh pada sektor energi baru. Energi yang lebih hijau, yang mendukung kemajuan perekonomian nasional untuk masa depan gemilang dan sehat.
Green jobs bakal menjadi peluang cemerlang di masa mendatang
Arsjad Rasjid merupakan salah satu sosok pebisnis yang konsisten dalam mendukung net zero emission Indonesia di tahun 2060. Selain mempersiapkan perusahaannya, yang merupakan salah satu pemasok energi terbesar di Indonesia, PT Indika Energy Tbk., Arsjad juga gemar berbagi ilmu tentang green growth.
Lewat media sosialnya, Arsjad Rasjid mengajak kita untuk mengenal lebih dekat tentang green jobs yang, menurutnya, bakal memiliki peluang besar di masa depan. Menurut Arsjad, kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis lingkungan atau green economy akan memicu pertumbuhan tenaga kerja yang sangat besar.
“Bappenas pernah mengatakan bahwa di tahun 2030, green economy akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru,” kutip Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ini.
Peluang kerja tersebut nantinya akan berfokus pada sektor energi baru dan terbarukan. Ia mencontohkan beberapa produk, seperti kendaraan listrik, eksplorasi lahan, serta pengolahan limbah.
Harapan besar bagi generasi muda harapan bangsa
Tiada lagi kekhawatiran tentang masa depan tanpa energi. Generasi muda kini bisa bernapas lebih lega seiring dengan semakin besarnya kepedulian masyarakat terhadap masa depan yang lebih menjamin kehidupan anak dan cucu kita, tanpa harus mengurangi laju pertumbuhan ekonomi negara.
Arsjad Rasjid menganggap momentum ini bukan hanya sebagai perbaikan, namun juga peluang bagi para penerus bangsa. Kita perlu melakukan persiapan untuk mencapai harapan tersebut.
Salah satu peluang usaha yang menjadi perhatian Arsjad Rasjid adalah demand di masa depan. Menurutnya, Generasi Z dan Generasi Alpha yang merupakan calon pemegang kepemimpinan Indonesia di masa mendatang sudah harus memikirkan apa yang bakal menjadi kebutuhan masyarakat yang net zero emission.
“Kita harus fokuskan program pelatihan pada kebutuhan masa depan terutama yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” terang Arsjad Rasjid.
Ia juga mengingatkan bahwa sejak tahun 2015, jumlah green talent di dunia kerja mulai menunjukkan peningkatan. Sebuah “alarm” bagi anak muda Indonesia untuk berbenah dan siapkan diri menghadapi ‘upgrade’ zaman.
“LinkedIn Global Green Skill Report melaporkan bahwa jumlah green talent di dunia kerja telah naik 38% sejak 2015,” ungkapnya.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid: Dari Bisnis Batu Bara Menuju Energi Hijau
Melihat perkembangan ini, sudah waktunya bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk berani maju. Belajar, beradaptasi, dan memberi kontribusi yang mendukung pertumbuhan negara dengan membuka peluang, baik bisnis atau karir di dunia green jobs.