JAKARTA – Kehidupan sosial dan ekonomi yang memasuki “New Normal” akibat pandemi Covid-19 tidak hanya menyajikan tantangan, tetapi juga peluang baru bagi dunia usaha. Sejumlah sektor usaha berpeluang tumbuh tinggi dan menjadi unggulan, sehingga mampu mendorong kinerja perekonomian nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Arsjad dalam dalam acara “Konsolidasi HIPMI” yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat, 18 Maret 2022.
Menurut Arsjad yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sektor jasa kesehatan akan memiliki prospek bagus pada tahun ini. Lapangan usaha tersebut akan menjadi sektor unggulan pada tahun ini (2022).
Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor jasa kesehatan ini tetap tumbuh positif pada 2020, ketika perekonomian nasional mengalami kontraksi atau tumbuh minus 2,19 persen. Pada tahun di saat perekonomian mengalami hantaman keras akibat pandemi itu, sektor jasa kesehatan tumbuh 11,60 persen, tertinggi dibandingkan sektor usaha lainnya.
Sedangkan pada 2021, sektor jasa kesehatan tumbuh 10,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 17 sektor usaha yang dipantau BPS, sektor tersebut tetap tumbuh paling tinggi, kemudian disusul oleh sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 6,81 persen.
Arsjad mengingatkan, tahun 2022 harus dilihat juga sebagai era kemajuan di bidang teknologi digital, yang antara lain terlihat pada perkembangan keuangan digital, e-commerce, perbankan digital, maupun jasa kesehatan. “Bahkan masyarakat kian akrab dengan teknologi digital. Semua ini memiliki prospek yang luas bagi semua kalangan,” tambahnya.
Begitu juga, lanjutnya, dengan industri pengolahan yang pada 2021 tumbuh 3,39 persen. “Sektor ini juga berpotensi tumbuh tinggi, seiring dengan pemulihan ekonomi,” papar Arsjad.
Dia mengakui bahwa pada 2022 ini, kinerja perekonomian Indonesia juga didukung oleh perkembangan komoditas yang mampu mendorong ekspor lantaran harganya melonjak di pasar internasional. “Tapi kita jangan melulu melihat sumber daya alam. Kita juga harus bisa membangun industri,” tegasnya.
Untuk itu, kata Arsjad, imbas pandemi yang terjadi jangan sekadar dilihat sebagai tantangan. Namun ada peluang yang dapat dikembangkan, terutama di bidang teknologi digital yang dapat diimplementasikan pada banyak sektor usaha. Tak terkecuali dengan pergudangan yang merupakan simpul penting dalam sistem rantai pasok.
“Mari kita dukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional agar Indonesia lebih maju ke depan,” tegasnya.