Selalu siap menghadapi kegagalan dan menerima perubahan menjadi kunci kesuksesan para pebisnis. Di bidang usaha apa pun potensi untuk gagal itu akan selalu ada sehingga diperlukan kekuatan dan keuletan untuk bangkit dan kembali berjalan.
Tentu saja, semua orang pasti tidak ingin mengalami kegagalan. Tapi bagaimana caranya agar kita bisa tahu tentang pentingya menghadapi kegagalan serta meminimalisir dampaknya?
Beruntung kita memiliki sosok seperti Arsjad Rasjid. Pengusaha sukses yang tak pernah pelit berbagi ilmu tentang berbagai hal di dunia bisnis. Salah satu yang baru-baru ini ia bahas di media sosial Instagram miliknya adalah kebiasaan para pemimpin dunia dalam menerima perubahan sekaligus menjadikannya sebagai cara untuk menghadapi kegagalan.
Jangankan Anda, Steve Jobs juga pernah gagal!
Mengawali topik tentang ‘Belajar Stoisisme dari Pemimpin Dunia,’ Arsjad mengatakan bahwa menerima perubahan dan menghadapi kegagalan merupakan kemampuan yang biasa kita temukan ketika melihat sosok-sosok pemimpin hebat.
“Perubahan dan kegagalan adalah bagian alami dari hidup. Bahkan seorang revolusioner seperti Steve Jobs juga sering menghadapi kegagalan dan setback selama karirnya” ujar Arsjad.
Meskipun kini sukses, Steve Jobs juga tidak lepas dari kegagalan. Mulai dari fakta bahwa dirinya adalah seorang anak angkat yang diadopsi sebuah keluarga hingga kegagalan terbesarnya, yaitu meninggalkan Apple akibat perselisihan kepemimpinan di tahun 1984 silam.
Menghadapi kegagalan dan menjadikannya sebagai batu loncatan
Namun seorang Steve Jobs tidak menjadikan kegagalan sebagai penghalang. Sebaliknya, ia gunakan hal tersebut sebagai pelajaran, sekaligus batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang lebih besar.
“Dia mampu mengenali hal apa yang bisa dikendalikan dan mengabaikan hal-hal yang berada di luar kendalinya,” ungkap Ketua Umum PB Perpani tersebut.
Kembali melihat sejarah Steve Jobs, dengan meninggalkan Apple, ia bisa mengejar passion-nya dengan mendirikan perusahaan Teknologi Informasi, NeXT Computer. Perusahaan ini berfokus pada perangkat komputer dan sistem operasi. Dari kesuksesan NeXT, Steve Jobs kemudian juga sukses mengembangkan bisnisnya dengan membeli perusahaan Pixar.
Pecinta film pasti tahu apa itu Pixar. Sebuah studio film dengan sederet prestasi, menghasilkan banyak karya animasi. Salah satunya adalah film Toy Story yang sukses besar di dunia sinema.
Terima perubahan, mulai kembali dengan penuh kreasi
Dalam satu pernyataannya, Steve Jobs menganggap bahwa kesuksesan hanyalah sebuah predikat yang justru menjadi beban baginya. Dengan menghadapi kegagalan, ia mampu menerima perubahan dalam hidup. Bahkan ia mengaku merasa lebih leluasa bekerja sebagai seorang pemula.
Bagi Steve Jobs, momen tersebut membuat ia semakin kreatif dalam bekerja. Dengan kebiasaan tersebut Steve juga mampu membuat prioritas dan berkonsentrasi pada fokus yang benar-benar penting untuk mencapai tujuannya.
Itulah pelajaran yang bisa kita petik dari sosok sukses di balik Apple, Steve Jobs. Pria yang mampu menerima perubahan karir sekaligus mengubahnya sebagai kunci untuk menghadapi kegagalan.
BACA JUGA: Kegagalan Adalah Hal Lumrah Bagi Seorang Helmy Yahya, Begini Kisahnya Kepada Arsjad Rasjid
“Meski banyak perubahan yang terjadi di depan mata kita, jangan lupa untuk tetap fokus ke tujuan awal kita, dan ambil decision, dan buat prioritas yang akan mengarahkan kita ke sana,” tutup Arsjad.