Dalam dunia olahraga panahan, salah satu nomor cabang yang paling disukai oleh penggemar maupun para atlet adalah barebow. Pada nomor ini, pemanah benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaiknya karena tidak menggunakan ragam aksesoris untuk busur Standard maupun Recurve.
Bisa dibilang, barebow merupakan bentuk dasar dari nomor recurve. Secara kompetisi pun sebenarnya juga sama. Yang berbeda adalah aturan yang membatasi penggunaan perangkat-perangkat yang membantu dalam menjaga stabilitas busur serta membidik sasaran.
Karena tanpa bantuan dua perangkat tersebut, seorang pemanah barebow harus benar-benar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Termasuk menguatkan otot lengan agar benar-benar bisa menarik tali busur dengan maksimal.
Dalam praktiknya, atlet barebow akan menarik tali busur ke belakang menggunakan jemarinya hingga menempel pada wajah. Tanpa bantuan lensa bidikan dan stabilisator, artinya ada banyak hal yang harus dilakukan. Selain fokus penuh, mata harus memandang ke depan, memperhatikan panjangnya anak panah, melihat ke papan sasaran, hingga membuat keputusan paling tepat dalam melepaskan tembakan.
Perlengkapan barebow
Dalam memanah barebow, seorang atlet melengkapi dirinya dengan riser, gagang busur panah yang juga tempat bagi jemari Anda untuk memegang busur. Riser juga merupakan base dari limbs. Komponen pada ujung atas dan bawah busur yang bisa dilepas-pasang sesuai keinginan serta berfungsi sebagai tempat tali busur berada.
Anda juga diperbolehkan untuk menambah logam pemberat pada ujung-ujung risers. Selebihnya, stabilisator atau dampers dilarang untuk digunakan. Tak hanya itu, busur juga harus bebas dari perangkat-perangkat tambahan atau modifikasi yang memudahkan atlet. Selain itu, panjang keseluruhan dari busur dalam keadaan diam juga bakal diukur dengan sebuah cincin berdiameter 12,2 sentimeter. Kalau busur gagal melewati ring itu berarti tidak boleh dipakai untuk bertanding barebow.
Atlet barebow juga menggunakan pelindung jari saat bertanding. Sesuai fungsinya, perangkat ini melindungi jemari Anda dari tekanan tali busur.
Ada juga arm guards untuk meminimalisir kemungkinan cidera pada lengan akibat gesekan dengan tali, serta chest guard agar tidak ada lipatan baju yang bisa mengganggu dan mengubah arah tembakan Anda. Untuk melindungi tangan yang menahan busur, atlet menggunakan finger sling. Semacam tali simpul, diikatkan pada jemari tangan yang memegang riser busur.
Kemampuan yang harus diasah dalam barebow
Semua disiplin pada dunia panahan membutuhkan fokus. Dalam barebow, Anda dituntut untuk memiliki konsistensi dan kontrol yang tidak hanya biasa, tetapi juga luar biasa. Khususnya dalam menghitung panjang anak panah saat ditarik sehingga hasil dan akurasi tembakan akan tetap sama.
Selain itu, Anda juga harus memiliki mental yang sangat kuat. Mungkin banyak yang bilang mudah dalam menilai barebow. Tapi untuk benar-benar menguasai segalanya, termasuk gaya dan nuansa tembakan benar-benar membutuhkan proses dan latihan.
Dikutip dari worldachery.sport, setidaknya ada tiga fase proses saat menembakkan anak panah dalam nomor barebow.
Di fase pertama, pemanah harus terbiasa dalam meletakkan jemari pada tali busur. Insting juga harus tajam ketika melihat jarak sasaran. Semakin jauh, semakin tinggi juga tali yang ditarik oleh jari (makin dekat dengan anak panah). Sebaliknya, semakin dekat, semakin rendah pula posisinya. Teknik ini biasa disebut string-walking yang membantu seorang pemanah membidik sasaran.
Pada fase kedua, pemanah mengangkat busur dan menarik talinya ke arah wajah. Kalau Anda sering lihat nomor olahraga ini, akan tampak bahwa jari tengah pemanah menempel pada sudut mulut. Tujuannya agar tali busur sejajar dengan mata dan memudahkan sang pemanah dalam mengarahkan anak panah.
Di fase ketiga, pemanah menarik busur dengan panjang yang konsisten. Dalam memastikan bidikan, biasanya pemanah akan melakukan beberapa hal, seperti menghitung jumlah jari sembari menggerakkan tangan ke atas atau ke bawah tali busur, mencoba menemukan ‘formula’ yang tepat agar tembakannya bisa memberi poin maksimal.
Fase ini kemudian ditutup dengan eksekusi pemanah. Anak panah dilepaskan, meluncur deras menuju panah sasaran. Hasil akan menunjukkan sejauh mana usaha dan kemampuan barebow kita.
Kompetisi barebow dalam olahraga panahan dunia
Sejak tahun 1969, nomor barebow mulai diperkenalkan. Tepatnya saat World Archery Field Championships pertama. Kompetisi lainnya yang mempertandingkan barebow adalah World Games yaitu sejak 1985.
Untuk pertandingan level internasional, sebelum tahun 2020 atlet-atlet barebow saat ini hanya memiliki kompetisi di ajang World Archery Field Championships dan World Archery 3D Championships. Selanjutnya, barebow juga ditambahkan sebagai kategori resmi Indoor Archery World Series.
BACA JUGA: Mengenal Compound Bow, Wajah Baru Seni Panahan Modern
Nomor barebow juga tak luput dari perhatian Arsjad Rasjid. Sebagai Ketua Umum PB Perpani, saat ini ia juga mendorong barebow agar bisa dipertandingkan di berbagai event panahan nasional. Ini tertuang lewat visi misi Perpani, ‘Meningkatkan Kejayaan Panahan Indonesia di Level Internasional’ yang tidak hanya mengincar gelar-gelar bergengsi di level SEA Games, tetapi juga bisa bicara banyak dalam persaingan di tingkat Asia hingga Olimpiade.