Bagaimana sebenarnya pandangan masyarakat negara-negara tetangga tentang Indonesia?
Kalau bicara tentang bagaimana pandangan negara lain tentang Indonesia, mari sedikit mundur beberapa tahun ke belakang. Dimulai saat hantaman badai pandemi COVID-19 yang melumpuhkan nyaris seluruh negara di dunia ini.
Di tengah ketidakpastian, Indonesia memperlihatkan pijarnya. Negara kita mampu menunjukkan sebagai salah satu dari sedikit negara yang mampu memenangkan ‘pertarungan’ tersebut.
Kemudian saat pandemi berlanjut dengan resesi yang mengancam ekonomi dunia, Indonesia bersama ASEAN berhasil lolos dari lubang jarum. Mengandalkan perputaran ekonomi pada usaha mikro, kecil, serta menengah, negara kita justru sukses bertahan. Bahkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Bagaimana tanggapan ASEAN tentang Indonesia?
Kesuksesan demi kesuksesan yang dicapai membuat banyak negara memandang positif tentang Indonesia, khususnya negeri-negeri tetangga yang tergabung dalam ASEAN.. Hal tersebut disampaikan Arsjad Rasjid kepada Putri Tanjung saat menjadi narasumber untuk podcast YouTube CXO Media.
“Mereka melihat Indonesia is The Big Brother,” tegas Arsjad.
Arsjad menjelaskan bahwa ASEAN membutuhkan pemimpin dalam memajukan perekonomian kawasan sekaligus partner yang kuat dalam menghadapi tantangan global. Indonesia dianggap sebagai leader yang pantas untuk memimpin ‘adik-adiknya.’
Ada beberapa fakta yang mendukung pernyataan Arsjad tentang Indonesia. Pertama, bicara tentang populasi negara, negara kita memiliki jumlah penduduk negara terbesar di Asia Tenggara.
“Digabungin, tuh, sudah 650-an juta, misalnya, ya. Indonesia (penduduknya) sudah 280 juta, lah. Basically, ASEAN is Indonesia,” terang Ketua Umum PB Perpani tersebut.
Masuk G20, peran Indonesia makin diperhitungkan ASEAN
Tak hanya itu, Indonesia juga menjadi tumpuan dari harapan ASEAN karena kepercayaan dunia yang lebih tinggi, yang didapatkan oleh negara kita akhir-akhir ini.
“Mereka melihat bahwa. ‘Wow, Indonesia ini dipercayai dunia sekarang.’ Indonesia satu-satunya negara ASEAN yang ada di G20. Lebih lagi, sekarang seluruh dunia melihat Indonesia,” ujar Arsjad.
Indonesia memang semakin getol melibatkan diri dalam berbagai ajang internasional. Salah satu contohnya di dunia olahraga di mana kita sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Piala Dunia U-17. Sebelumnya kita juga sukses menyelenggarakan satu seri MotoGP musim 2023 di Sirkuit Mandalika, NTB.
Reputasi Indonesia tampaknya juga menular ke negara-negara tetangga. Kini dunia memandang kawasan ASEAN sebagai surga investasi, khususnya untuk pembangunan berkelanjutan.
“Dan sekarang kalau kita melihat ASEAN, bisa dilihat bahwa negara mana, sih, di negara ASEAN ini sebetulnya yang banyak dilirik oleh investor. Salah satunya Indonesia dan everybody is coming here” imbuh Arsjad.
Pertumbuhan Indonesia berimbas pada negara ASEAN lainnya
Pengaruh dari diliriknya Indonesia oleh para investor berimbas pada pertumbuhan ekonomi ASEAN. Intinya, selain membuka peluang di negara kita, mereka pun juga menemukan potensi dari negara-negara ASEAN lainnya. Kesempatan ini juga bisa kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai Center of Growth.
Arsjad mengatakan bahwa mungkin saat ini potensi yang terlihat dari Indonesia belum maksimal. Namun ia tidak khawatir dan merasa optimis bahwa di masa mendatang, keunggulan kita akan semakin terlihat oleh negara-negara lain.
“We have a lot. Dari manusianya, sumber daya alamnya, apalagi. We have a lot of things. Semuanya ada di sini. Apa pun ada,” ungkap Arsjad.
BACA JUGA: Menjelang ASEAN 2045 Begini Peran Indonesia Menurut Arsjad Rasjid
Dengan segala keunggulan yang kita miliki dan pandangan negara-negara lain tentang Indonesia, sudah saatnya bagi kita untuk berani bangga. Meningkatkan kualitas diri untuk membuktikan kepada banyak pihak bahwa Indonesia adalah yang terbaik di dunia.