Setiap bisnis selalu ada rintangan, termasuk juga tantangan UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Tersebar di seluruh Nusantara dengan puluhan juta pelakunya, mereka yang bergerak di usaha mikro, kecil, serta menengah memiliki masalah yang sama.
Apa sebenarnya tantangan UMKM di Indonesia? Satu jawaban tegas keluar dari Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber untuk podcast YouTube CXO Media bersama Putri Tanjung. Pengusaha nasional ini mengatakan bahwa problem ini dimiliki oleh pengusaha-pengusaha di level terbawah.
Akses pendanaan, tantangan UMKM terbesar saat ini
“Akses pendanaan,” kata Arsjad.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa akses pendanaan sudah menjadi bagian dari tantangan UMKM sejak dulu. Meski terlihat sederhana, namun permasalahan ini selalu muncul terus dan terus.
Ada hubungan antara kesulitan akses pendanaan dengan pengusaha mikro, atau bahkan nano. Arsjad menjelaskan bahwa kebanyakan badan usaha mereka itu informal. Untuk menjembatani para pengusaha nano dan mikro tersebut, Presiden RI Joko Widodo pernah mengusulkan pembuatan PT perorangan. Tujuannya agar mereka yang bergerak di sektor tersebut bisa masuk menjadi formal.
“Supaya mereka bisa dapat akses masuk ke lembaga keuangan dan segala macam, supaya mereka bisa punya rekening, mereka punya itu. Kalau eksistensinya ada barulah bisa mendapatkan pendanaan, begitu, kan?” jelasnya.
Ya, bicara tentang tantangan UMKM Indonesia yang paling mendasar, Arsjad mengatakan bahwa mereka yang bergerak di lapisan pengusaha paling bawah butuh ruang lebih luas untuk akses pendanaan. Ia berbicara tentang industri nano atau mikro yang sering kesulitan mendapatkan dana karena tidak memiliki badan hukum yang jelas.
Namun tantangan UMKM untuk akses pendanaan ini bukannya tanpa solusi. Dalam mewujudkan keinginan tersebut, Arsjad menekankan perlunya mengedepankan proses edukasi untuk mendorong UMKM Indonesia memiliki akses terhadap pendanaan. Untuk itu, harus ada kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Kekayaan Indonesia sumber kreativitas untuk UMKM kita
Dalam podcast bertema ‘Menjadi Pemain Utama di Pasar Dunia,’ Arsjad juga mengingatkan bahwa kita memiliki banyak peluang untuk dijadikan sebagai ladang usaha. Kepada Putri Tanjung Ketua Umum PB Perpani tersebut mengatakan bahwa ide untuk UMKM Indonesia itu sangat luas, sangat kaya, penuh akan kreativitas, dan bahkan mungkin belum ada di negara lain.
“Inovasi kita itu tinggi, lho. Coba bagaimana creative industry kita dan semuanya. We are very rich,” ujarnya.
Hal ini berkaitan dengan kultur Indonesia yang beragam adat dan budaya, yang bila dieksploitasi dengan baik akan menjadi peluang-peluang usaha bagi UMKM dalam negeri.
“Makanya kadang saya mikir, Bali kok bisa terkenal. Apakah beach-nya bagus? Nggak bagus-bagus banget kalau di-compare. Tapi begini, lho. Kulturnya itu yang membuat Bali spesial. Selain alam, tapi juga manusia dan juga culture-nya,” imbuh Arsjad.
Kekayaan alam dan kultur Bali bisa menjadi contoh sekaligus solusi bagi tantangan UMKM Indonesia. Dengan mengambil kekayaan tersebut, kemudian menjadikannya sebagai ide atau kreativitas dalam usaha, menghasilkan produk yang unik untuk mendorong daya beli.
BACA JUGA: Mengapa ESG Adalah Investasi Terbaik untuk UMKM? Berikut Pandangan Arsjad
Ke depan, kita memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar sebagai tantangan UMKM Indonesia. Harus ada usaha untuk meningkatkan pengusaha-pengusaha kecil agar mampu bersaing secara global dengan membenahi permasalahan secara bersama-sama, secara gotong royong untuk memaksimalkan potensi UMKM Indonesia.