Berbicara soal perusahaan yang memberikan sumbangsih inovasi paling besar dalam 10 tahun terakhir, mungkin orang akan jarang menyebut nama BYD. Faktanya, pada catatan BCG (Boston Consulting Group) di tahun 2023 ini korporasi asal China tersebut masuk dalam 10 besar perusahaan paling inovatif. Bersaing ketat dengan nama-nama tenar seperti Apple, Tesla, hingga Microsoft. BYD sendiri secara umum adalah perusahaan yang memproduksi komponen penunjang ekosistem kendaraan listrik hingga mobil, bus, dan juga truk.
Bisa bersaing dengan bisnis kelas wahid bahkan sampai masuk dalam 10 besar korporasi paling inovatif, eksistensi BYD mengulik rasa penasaran seorang Arsjad Rasjid. Dalam sebuah postingan Instagram-nya sosok Ketua Umum Kadin Indonesia ini menjelaskan hal tersebut.
BYD fokus bergerak di sektor otomotif yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan
Lewat video Instagram miliknya, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa BYD merupakan perusahaan asal China yang berfokus pada ekosistem kendaraan listrik. Hal ini dilakukan oleh korporasi asal China tersebut sejak pertama kali berdiri di tahun 1995.
“Perusahaan (BYD) memulai bisnisnya sebagai pembuat baterai dan memasuki bisnis otomotif pada tahun 2003,” kata Arsjad, menjelaskan lebih detail mengenai BYD.
Ini berarti bahwa BYD Company bukanlah pemain baru di dunia otomotif, terlebih lagi sudah 20 tahun lebih mereka bergerak di bidang usaha yang berkelanjutan. Bahkan, kini BYD telah mendiversifikasi usahanya ke perakitan baterai hingga menjadi produsen solar cell atau panel surya.
Mengapa BYD masuk daftar perusahaan paling inovatif?
Saat ini, berbicara mengenai perusahaan yang bergerak di sektor yang berkelanjutan tentu banyak sekali. Perusahaan-perusahaan di Indonesia pun juga mulai memperhatikan prinsip keberlanjutan. Dengan berada di jalan yang sama, mengapa BYD bisa masuk dalam daftar 10 perusahaan terbaik dalam hal inovasi?
Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa BYD memproduksi baterai yang digunakan sebagai komponen kendaraan listrik buatan mereka. Hal ini dilakukan BYD dengan tujuan agar supply chain atau rantai pasok tetap lancar, tanpa mengalami gangguan.
“Mereka juga menjual baterai ke automakers (perusahaan perakitan mobil) lainnya,” ungkap Arsjad.
BYD Blade Battery, baterai kendaraan listrik paling inovatif
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Indika Energy Tbk. tersebut, BYD memiliki fokus yang kuat pada pembuatan baterai besi fosfat-nya. Produk ini diakui banyak orang sebagai ‘bahan bakar’ yang ramah lingkungan, aman, andal, dan yang paling penting bisa didaur ulang sepenuhnya.
Produk unggulan tersebut, yang diberi nama BYD Blade Battery, membuat dunia terkesan dan dianggap telah menimbulkan revolusi di sektor produksi baterai kendaraan listrik. Fast Company merupakan salah satu pihak yang mengapresiasi BYD karena kemampuan BYD Blade Battery yang sangat inovatif sehingga kemungkinan bisa membuat Electronic Vehicle (EV) di masa mendatang bisa semakin terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
Tak lupa, Arsjad Rasjid juga menekankan tentang dukungan pemerintah sebagai kunci sukses BYD. Satu kebijakan yang tepat dari Pemerintah China melalui serangkaian insentif bagi perusahaan yang memproduksi EV pada tahun 2009.
Keberhasilan BYD dengan hasil produksi yang ramah lingkungan dan mendukung green business kini menjadikannya salah satu perusahaan paling inovatif di dunia. Seiring dengan semakin fokusnya dunia untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin BYD akan memimpin sektor otomotif masa depan.
BACA JUGA: Sinergi Indika Energy dan KB Bukopin untuk Percepatan Kendaraan Listrik Nasional
Sebuah informasi yang sangat inspiratif untuk bangsa Indonesia. Semoga di masa mendatang, akan ada perusahaan yang sustainable dengan karya-karya terbaik, inovatif, dan diminati oleh pasar internasional.
View this post on Instagram