Selama ini kita sering mendengar atau menyuarakan tentang kesetaraan bagi penyandang disabilitas atau difabel. Meski begitu, masih banyak hak-hak atau kemudahan yang tidak mereka dapatkan di kehidupan nyata.
Misalnya saja untuk pembangunan trotoar di berbagai perkotaan Indonesia. Sadar atau tidak, kita masih ‘angin-anginan’ dalam memperjuangkan hak mereka. Untuk fasilitas guiding block saja terlihat banyak yang putus-nyambung, tidak merata, bahkan sering dinaiki kendaraan bermotor untuk parkir.
Itu hanya satu contoh saja. Masih banyak kemudahan-kemudahan lain bagi para disabilitas yang tidak terpikirkan, atau mungkin memang sengaja tidak kita pikirkan. Padahal, mereka juga adalah sesama manusia.
Arsjad suarakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas
Sudah saatnya untuk kembali menyuarakan tentang kesetaraan bagi penyandang disabilitas, dan itulah yang dilakukan oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Tokoh pengusaha nasional ini mengingatkan bahwa Capres dan Cawapres nomor urut 3 ini memiliki rencana program-program yang mendukung kesetaraan bagi difabel atau penyandang disabilitas.
Hadir di tengah-tengah Komunitas Disabilitas Tunarungu Indonesia (KDTI) di Pos Bloc, Jakarta, Minggu (4/2/2024), Arsjad mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud memiliki pemikiran tentang kesetaraan hak yang sama seperti manusia lainnya bagi penyandang disabilitas.
“Jadi, dalam program, selalu kami berpikir bagaimana ke depannya supaya lapangan pekerjaan untuk yang difabel, untuk bicara sekolah ke depannya, dan ingin memastikan di setiap desa juga nantinya ada yang namanya mobil-mobil khusus bisa untuk mengatur disabilitas,” kata Arsjad.
Tidak ada yang boleh tertinggal, termasuk kaum disabilitas
Arsjad menekankan bahwa sangat penting bagi mereka untuk memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Menurutnya, seperti masyarakat lainnya, kaum disabilitas juga harus bergerak bersama dan tidak boleh ditinggalkan.
“Ini penting sekali karena jumlah penyandang disabilitas lebih dari 30 juta orang. Kami nggak bisa bicara memilih atau bagaimana. Kita tidak boleh meninggalkan siapa pun, we cannot leave anybody behind. Itu penting sekali. Itulah baru yang namanya Indonesia,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Arsjad menuturkan bahwa sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk memiliki sosok pemimpin yang jelas track record-nya. Pemimpin yang autentik dan apa adanya, kapan saja dan di mana saja. Baik di depan maupun di belakang layar, atau ketika bersama atau tidak sedang bersama rakyat.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid Soroti Program Pendidikan Strategis Ganjar-Mahfud: 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana
Pemilihan Umum 2024 tinggal hitungan jari. Saatnya untuk memantapkan pilihan pada sosok yang benar-benar peduli dengan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. Sosok yang tidak hanya menyuarakan janji, tapi juga bukti untuk memberikan harapan dan semangat, serta mendorong penghormatan, perlindungan, serta pemenuhan hak teman-teman disabilitas.