Nama Tri Mumpuni dikenal karena jasanya dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sambil memberdayakan masyarakat di daerah terpencil. Berkat usahanya, kawasan dusun di Sukabumi, Jawa Barat, yang tadinya gelap, kini mendapatkan penerangan yang layak.

Arsjad Rasjid kembali mengingatkan kita pada sosok Tri Mumpuni, sebagai teladan dalam berbagi dan berdampak positif bagi sekitar. Mari ikuti perjalanan inspiratif perempuan hebat berikut ini.

Sosok Tri Mumpuni menumbuhkan harapan di tengah dusun yang susah akses listrik

Tri Mumpuni, perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964, merupakan seorang ilmuwan di bidang pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik. Sejak kecil, ia sering dibawa oleh ibunya berkeliling kampung untuk mengobati warga yang mengalami penyakit koreng.

Dari pengalaman tersebut, jiwa sosial Tri Mumpuni tumbuh. Ia kemudian menjadi alumni jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), serta studi keberlanjutan di Universidad da Costa Rica pada 1992 dan Chiang Mai University, Thailand pada 1993. Puni, sapaan akrabnya, sering melihat desa-desa yang belum mendapatkan pasokan listrik yang layak..

Ia mulai membangun PLTMH pertamanya pada tahun 1997 di kawasan terpencil Dusun Palanggaran dan Cicemet, sekitar Gunung Halimun, di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Tri Mumpuni rela berjalan selama 9 jam atau naik motor dengan motor yang rodanya dirantai, karena medan perjalanan yang ditempuh licin dan sulit.

Namun semua usaha yang ia jalani secara ulet dan konsisten, kini berdampak luas, terutama pada desa di pelosok yang kesulitan pasokan listrik. Berkat upayanya, Tri Mumpuni berhasil menerangi lebih dari 80 desa.

Di samping itu, pemikirannya tentang pemberdayaan energi ramah lingkungan telah memberikan harapan baru pada kehidupan penduduk yang terpinggirkan.

Masuk daftar ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia

Peran Tri Mumpuni tidak hanya berdampak bagi penduduk setempat, tetapi juga diakui secara internasional. Salah satunya adalah Filipina yang menjadikan PLTMH Puni sebagai percontohan.

Nama Tri Mumpuni juga sempat disebut dalam pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sebagai perempuan Indonesia yang berhasil membangun pembangkit listrik di kawasan terpencil. Pidato tersebut disampaikan saat pertemuan wirausaha negara-negara muslim Presidential Summit on Entrepreneurship, 27 April 2010

Tahun 2011, Tri Mumpuni mendapat penghargaan Ramon Magsaysay bersama Hasanain Juaini. Sedangkan pada tahun 2012, Puni mendapatkan penghargaan Ashden Awards dari lembaga swadaya masyarakat Inggris bidang pemberdayaan energi ramah lingkungan.

Tak hanya itu, pada tahun 2021 nama Tri Mumpuni masuk ke dalam daftar ilmuwan muslim paling berpengaruh di dunia (The World’s 500 Most Influential Muslims 2021). Hal ini membuat namanya disandingkan bersama 21 ilmuwan muslim dari penjuru dunia menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre.

Tri Mumpuni bukti nyata sebuah inovasi dapat berdampak positif bagi banyak orang

Tujuan utama Puni bukan sekedar menyalurkan penerangan ke desa-desa, melainkan supaya penduduknya bisa lebih berdaya secara ekonomi dan menghidupkan potensi lainnya.

Berbekal ilmu yang dimiliki dan kerja keras sambil menggandeng warga, Puni dengan PLTMH-nya bukan hanya membantu menerangi desa, tetapi juga mengembangkan ekonomi lokal, sehingga kesejahteraan dan kualitas hidup mereka bisa meningkat.

BACA JUGA: Kusuma Wardhani: Mengenang Sosok Legendaris di Dunia Panahan Indonesia

Semoga inspirasi dari Tri Mumpuni ini dapat mendorong semangat kita untuk menjadi insan yang berdampak positif bagi sekitar. Meneladani sikap dan semangat Bu Puni, membangun masa depan generasi yang lebih cerah.

You may also like

More in Inspirasi