Arsjad Rasjid sering menekankan prinsip untuk “maju bersama”, di mana semua elemen bangsa dan masyarakat tidak ada yang tertinggal. Dalam konteks bisnis, ini bisa diwujudkan melalui kolaborasi antara usaha besar dan kecil.
Hal ini ia paparkan dalam podcast Intrigue yang tayang di channel Youtube Rhenald Kasali pada 28 Juli 2024 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Arsjad menjelaskan bagaimana strategi Kadin Indonesia menghubungkan perusahaan besar dengan UMKM saat ini dalam inclusive closed loop model.
Arsjad juga menjelaskan potensi kolaborasi antara perusahaan besar yang memiliki sumber daya lebih kuat dengan UMKM yang yang lebih fleksibel, inovatif, dan dekat dengan pasar lokal. Mari simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Maju bersama dengan Inclusive Closed Loop Model
1. Mentoring (Pendampingan):
2. Market (Memberikan Akses ke Pasar):
3. Money (Pinjaman dan Modal Kerja)
Target pertumbuhan ekonomi 8%, ini artinya bagi Arsjad
Maju bersama dengan Inclusive Closed Loop Model
Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggunakan strategi Inclusive Closed Loop untuk mendampingi UMKM. Yakni sebuah skema pendampingan melekat dari perusahaan besar, dalam hal ini ke UMKM.
Cara ini bertujuan untuk menciptakan proses pendampingan yang dinamis, adaptif, dan berorientasi pada hasil, sehingga UMKM dapat terus berkembang dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Dalam menjalankan strategi ini, Kadin Indonesia membangun sinergi perusahaan besar dan UMKM dengan menerapkan 3M, yang terdiri dari:
1. Mentoring (Pendampingan):
Perusahaan yang lebih besar dapat memberikan mentoring atau pendampingan kepada pengusaha UMKM dengan tujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan dari perusahaan besar ke UMKM sehingga dapat meningkatkan kapasitas dan berdaya saing.
2. Market (Memberikan Akses ke Pasar):
Membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM dengan menjembatani hubungan antara UMKM dan pasar potensial, baik domestik maupun internasional.
3. Money (Pinjaman dan Modal Kerja)
Setelah mendapatkan pendampingan dan akses pasar, UMKM akan lebih mudah mendapatkan modal, baik dari investor, lembaga keuangan formal, maupun skema pendanaan alternatif. Dengan demikian pengusaha UMKM dapat mengembangkan usaha mereka, menerapkan teknologi baru, dan meningkatkan kapasitas produksi.
Target pertumbuhan ekonomi 8%, ini artinya bagi Arsjad
Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Bagi Arsjad Rasjid, ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal keadilan. Sehingga saat terjadi pertumbuhan tersebut, tidak hanya dinikmati oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh UMKM, mulai dari skala kecil, menengah, hingga ultra mikro.
Arsjad Rasjid menyebut sinergi ini sebagai konsep ekonomi Pancasila atau ekonomi gotong royong. Yakni di mana perusahaan besar dapat membantu pengusaha UMKM untuk dapat maju bersama.
Ketua Umum Kadin Indonesia ini selalu yakin bahwa dengan memaksimalkan potensi ekonomi lokal, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Kadin Indonesia sebagai organisasi yang memayungi dunia usaha, mengajak semua elemen dari perusahaan besar, menengah, kecil, maupun mikro untuk saling berkolaborasi.
BACA JUGA: Tips UMKM Naik Kelas Menurut Arsjad Rasjid
Dengan sinergi maju bersama ini, bukan tidak mungkin dapat mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8% yang dapat dirasakan oleh semua pihak di masa mendatang.