Dirut PT Indika Energy Tbk, Arsjad Rasjid mengajak kaum muda agar jangan hanya berpikir menjadi aktivis politik, tetapi juga perlu punya gairah untuk menjadi aktivis ekonomi dengan terjun langsung menjadi pelaku bisnis.
Ajakan itu disampaikan Arsjad Rasjid dalam diskusi virtual bertajuk “Kadin dan Pemberdayaan Ekonomi Generasi Muda” yang diselenggarakan DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Sabtu (27/3) lalu.
“Saat ini kita menghadapi dua medan perang, yakni perang melawan pandemi Covid-19 dan perang melawan kemerosotan ekonomi akibat pandemi. Untuk perang di bidang ekonomi, kita harus bangun ekosistemnya, terutama menyiapkan sebanyak mungkin pelaku usaha, mulai dari mikro, menengah, sampai usaha besar,” kata Arsjad.
Dalam diskusi virtual ini, Arsjad Rasjid menjadi narasumber utama, dan sebagai pembahas menghadirkan dosen Universitas Paramadina Herdi Sahrasad, mantan Ketum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman, mantan Ketum DPP IMM Beni Pramula, mantan Ketum PP GMKI Sahat M.P. Sinurat, serta anggota DPD RI Angelius Wake Kako.
Selanjutnya, ia memaparkan visi Kadin baru yang menjadi tagline kampanyenya, yakni Kadin sebagai rumah bersama yang inklusif dan kolaboratif.
Di rumah bersama itu, yang muda dan yang senior, pengusaha mikro hingga pengusaha besar, bersatu untuk membangkitkan ekonomi nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Pemerintah, menurut Arsjad, tidak akan sanggup mengatasi masalah yang ada tanpa dukungan pengusaha swasta dan segenap elemen masyarakat.
Kadin harus berperan mengkoordinasikan para pengusaha nasional dan daerah untuk menjadi mitra pemerintah dalam merespons pandemi dan dalam pemulihan ekonomi nasional dan daerah.
Antara lain dengan terlibat aktif mempromosikan industri kreatif dan pariwisata, mempercepat industri digital 4.0, mendorong implementasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menumbuhkan usaha berorientasi ekspor.
Menanggapi berbagai komentar dari para pembahas tentang kesulitan pebisnis pemula menghadapi kerasnya persaingan pasar, Arsjad menyampaikan komitmen Kadin sebagai katalis pertumbuhan usaha UMKM.
“Kadin ke depan harus menjadi wadah komunikasi dan konsultasi yang efektif, saling bantu antara pengusaha besar dan kecil, pengusaha daerah dan nasional, misalnya sharing di bidang teknologi maupun pendanaan. Juga wadah komunikasi antara pengusaha dan pemerintah terkait kemudahan usaha,” kata Arsjad.
Arsjad juga menyampaikan komitmen Kadin terkait kewirausahaan sosial yang ia sebut dengan transformasi society 5.0.
Para pendiri bangsa, katanya, sudah mencanangkan ekonomi Pancasila, yang bukan sosialis, bukan pula kapitalis. Pengusaha boleh cari untung, tapi jangan melupakan tanggung jawab sosial. (VED)