Bulan November 2022 lalu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia didapuk menjadi tuan rumah pertemuan B20. Sebuah forum tatap muka antar negara-negara anggota G20 dengan fokus di bidang bisnis.
Bertempat di Nusa Dua, Bali, pertemuan B20 digelar tanggal 13-14 November 2022 dengan mengusung tema, “Advancing Innovative, Inclusive and Collaborative Growth” dan dihadiri oleh para pemimpin bisnis, pemerintahan, serta pembuat kebijakan global dari seluruh dunia. Pertemuan B20 juga menjanjikan peluang investasi dan kerja sama bisnis potensial antar-negara.
Bertepatan dengan momentum B20, Ketum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Western Australia, mengenai kesempatan untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik. Sebuah peluang bisnis masa depan yang mengedepankan energi terbarukan, terutama untuk sarana transportasi.
Diskusi penting untuk mewujudkan energi terbarukan antara Kadin Indonesia – Western Australia
Indonesia punya komitmen besar untuk mencapai net zero emission tahun 2060, di mana transisi energi menjadi salah satu prioritasnya.
Diskusi antara Kadin Indonesia dan Pemerintah Western Australia merujuk pada pernyataan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese saat hadir di B20 Summit 2022 tentang kerjasama. Jokowi mengajak Australia untuk bekerja sama, membawa lithium mereka ke Indonesia dan memproduksi baterai listrik.
Ajakan tersebut merupakan bagian dari rencana Joko Widodo untuk semakin menggalakkan hilirisasi guna menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Kadin Indonesia, sebagai wadah bagi para pengusaha Indonesia serta mitra strategis dalam mendorong pergerakan dunia usaha dalam negeri membantu mewujudkannya lewat pertemuan antara Arsjad Rasjid dan Deputy Premier Australia Barat, Hon Roger Cook.
“Empat hari lalu saya mewakili Kadin Indonesia menandatangani nota kesepakatan dengan Hon. Roger Cook yang mewakili Pemerintah Western Australia,” terang AR lewat akun media sosial Instagram.
Dalam pertemuan tersebut Arsjad Rasjid dan Hon Roger Cook sepakat bekerja sama untuk mengeksplorasi peluang dalam industri mineral dan produksi baterai kendaraan listrik.
“Kami sepakat untuk bekerja bersama-sama, mengeksplorasi peluang dalam membangun rantai pasok mineral dan menjadi global hub produksi baterai kendaraan listrik,” lanjut Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk. tersebut.
Jalinan kerja sama antara pemerintah Indonesia melalui Kadin dan Pemerintah Western Australia diharapkan bisa menjadi motor dalam pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kendaraan listrik adalah peluang bisnis masa depan
Di tengah ancaman krisis lingkungan, muncul gagasan untuk masa depan yang lebih baik. Perubahan iklim yang mengancam kelangsungan kehidupan di bumi tak boleh dibiarkan begitu saja. Dekarbonisasi dengan mengganti energi fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan pun menjadi solusi. Salah satunya transisi kendaraan konvensional yang menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik.
Saat ini Pemerintah terus mendorong percepatan transisi energi Indonesia guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060 mendatang. Sebuah komitmen untuk masa depan dunia yang lebih baik dan bersih dengan memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau demi mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau. Kita memiliki target komposisi Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) dalam bauran energi menjadi sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050.
Dalam mendukung percepatan transisi energi di dalam negeri, Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Satu langkah tepat dan cepat untuk memacu langkah penurunan emisi Indonesia tahun 2030.
Salah satu bidang yang digalakkan Pemerintah adalah penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Sebuah langkah yang revolusioner mengingat penggunaan bahan bakar minyak yang turut berdampak pada perubahan iklim.
Kadin Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah, merasa perlu untuk menindaklanjuti diskusi dengan Pemerintah Western Australia untuk mengembangkan rantai pasok mineral dan mempromosikan investasi serta kolaborasi di berbagai lini yang bermanfaat, terutama dalam ekosistem baterai kendaraan listrik.
Komitmen untuk masa depan yang lebih baik
Nota kesepakatan antara Indonesia dan Western Australia merupakan salah satu bentuk ikhtiar kemitraan pemerintah-swasta dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emission.
KADIN Indonesia juga telah membentuk Kadin Net Zero Hub, sebuah platform yang dibuat untuk membantu sektor-sektor swasta untuk mendukung emisi netral dengan membangun kerja sama dan ekosistem strategis demi net zero di Indonesia. Selain itu, Kadin Net Zero Hub juga menjadi pusat pengetahuan dan pusat mobilisasi assistance untuk perusahaan-perusahaan besar hingga UMKM, sekaligus sebagai lokomotif pembentukan ekosistem bisnis menuju Net Zero Emission di Indonesia.
Baik Indonesia maupun Western Australia memiliki cadangan deposit mineral yang dibutuhkan untuk menciptakan industri baterai listrik. Negara ini memiliki nikel sementara Western Australia kaya akan litium.
BACA JUGA: Tips Menjadi Pemimpin Ala Arsjad Rasjid
Hal-hal di atas menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission tahun 2060, sesuai dengan Perjanjian Paris yang mengharapkan dunia untuk mulai beralih ke energi baru dan terbarukan. Diharapkan, kerja sama antara KADIN Indonesia dan Pemerintah Western Australia akan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik, untuk masa depan yang lebih baik.