Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menaruh harapan khusus dalam proyek pembangunan ibu kota negara yang baru. Selain akan menciptakan sentra perekonomian baru, pemindahan ibu kota negara juga akan meningkatkan populasi pengusaha nasional.
Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara adalah lokasi yang sangat strategis karena memiliki lahan yang sangat luas.
“Pemindahan ibu kota negara juga secara otomatis akan menciptakan sentra-sentra baru perekonomian dan menumbuhkan populasi pengusaha nasional di daerah,” jelas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid.
Karena itu Kadin meminta pemerintah untuk melibatkan para pakar berbagai disiplin ilmu, baik di bidang perencanaan regional, arsitektur, lingkungan hidup, dan ekonomi dalam proyek tersebut.
“Pelibatan pakar dari berbagai disiplin ilmu sangat diperlukan untuk menciptakan ketersambungan antara tahapan perencanaan, mulai dari level makro hingga mikro dan tahapan-tahapan pembangunan,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Rencananya, wilayah itu akan berperan sebagai ibu kota pemerintahan dan Jakarta dijadikan sebagai pusat bisnis dan keuangan berskala internasional.
“Saya mengapresiasi keterbukaan pemerintah pada rencana pembangunan ibu kota negara yang baru. Sejak awal perencanaan, pemerintah sangat terbuka menerima masukan-masukan dari pengusaha dan kalangan lainnya. Ini penting dan menjadi awal yang baik,” ujarnya.
Arsjad menyebut ibu kota negara yang akan dibangun pemerintah adalah sebuah kota dunia yang menampung semua kalangan dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya, sehingga wajar apabila banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
Pelibatan pakar dari beragam disiplin ilmu akan mewujudkan sebuah ibu kota negara yang nantinya menjadi contoh bagi dunia internasional. (VED)