Inspirasi

Ditanya Azizah Hanum Tentang Cara Memulai Bisnis Begini Jawaban Arsjad Rasjid

ilustrasi cara memulai bisnis

Bagaimana cara memulai bisnis agar usaha lancar, dagangan laku, dan mampu bertahan di tengah berbagai perubahan dan ketidakpastian global?

Bicara tentang ilmu bisnis dengan Arsjad Rasjid, bisa jadi memberikan perspektif alternatif. Dunia usaha telah ia tekuni sejak muda, ribuan jam terbang telah dilalui untuk membesarkan, merawat, hingga mencari pemecahan masalah dari tantangan bisnis di berbagai skala.

Arsjad Rasjid tak pernah lelah mengedukasi anak muda tentang bisnis. Dengan mudah, Anda bisa temukan banyak inspirasi usaha di media sosial miliknya. Berbagai pengalaman ia ceritakan dengan harapan akan semakin banyak anak muda lihai dalam berbisnis dan tak lagi takut untuk menjadi pengusaha.

Produk yang memberi solusi adalah yang paling laku di pasaran

Kebiasaan berbagi ilmu ini juga ia lakukan saat melakukan wawancara bersama Liputan 6. Sambil menikmati hidangan dari UMKM lokal, reporter Azizah Hanum meminta kepada Arsjad Rasjid untuk berbagi ilmu bagi anak-anak muda yang ingin tahu cara memulai bisnis namun masih bingung ke mana harus melangkah.

“Peluang bisnis itu datang biasanya yang paling benar adalah kalau kita bisa memberikan suatu solusi in anything,” imbuh Arsjad.

Ia kemudian menggambarkan tentang sekitarnya. Sambil mengambil sendok, ia membayangkan alat makan itu dibuat menjadi lebih enteng atau lebih kecil jadi lebih gampang makannya.

“Atau bisa dilipat karena orang merasa, kalau saya mau ke mana-mana biar jangan sampai lupa ada sendok,” lanjutnya.

Seperti itulah Arsjad dalam berbisnis. Baginya, sebuah usaha sebaiknya merupakan solusi dari permasalahan yang ada. Sesuatu yang nantinya akan memudahkan kehidupan sehingga dibutuhkan oleh banyak orang.

Cara memulai bisnis dengan visibility study

Selain sebagai pemecahan masalah, Anda yang ingin tahu cara memulai bisnis harus memahami tentang hal lain yang sangat penting untuk bisnis masa kini.

“Yang kedua adalah yang punya dampak. Apakah lingkungan, apakah sesuatu. Ini dua hal yang harus kita lakukan,” ujar Ketua Umum PB Perpani.

Untuk mengetahui usaha yang memberi solusi serta impactful, Arsjad mengatakan cara memulai bisnis yang benar adalah dengan melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Salah satu cara termudahnya adalah dengan obrolan.

Research itu apa sih? Ngobrol. Research itu bertanya. Bertanya sama orang yang memang dalam bidangnya,” kata Arsjad.

Ia kemudian memberikan contoh tentang cara memulai bisnis restoran. Sebaiknya, seorang calon pengusaha kuliner datang ke tempat-tempat makan. Sempatkan waktu untuk melihat sekitar restoran tersebut supaya tahu proses apa saja yang terjadi di sana dan jangan malu untuk bertanya.

“Ngeliatin dia gimana kerja, ngobrol sama ibu kasirnya, bicara sama ininya. Gimana sih? Berapa banyak orang yang datang? Kalau bahasa kerennya visibility study,” ungkapnya.

Lakukan research market untuk ketahui kondisi pasar

Meski terlihat sederhana, Arsjad menekankan bahwa cara memulai bisnis ini sebenarnya yang paling utama. Hanya saja, seorang calon usahawan kalau sebelumnya sudah mengenyam pendidikan biasanya cuma melakukan elaborasi saja.

“Padahal visibility study adalah bertanya-tanya, pengen tahu research market-nya gimana, pasarnya gimana. Itu yang tadi, melakukan interview, bicarain, nanyain. Habis itu, kalau sudah buka restoran lokasinya di mana,” tutur Arsjad.

Ia kemudian mencoba mengambil contoh ketika masih belajar di luar negeri, tepatnya di Amerika Serikat. Arsjad menjelaskan bahwa dirinya paham dengan formula membuka bisnis dekat dengan bisnis lain yang sejenis.

“Buka dekat McDonald’s, pasti laku! Kenapa? Kan di advertising McDonald’s sudah banyak, tuh, pada ke situ. Bikin aja sebelahnya,” sarannya.

Dengan membuka usaha yang dekat dengan usaha lain, setidaknya orang-orang akan melihat bisnis Anda. Ada peluang untuk menjaring lebih banyak pelanggan ketimbang membuka usaha di sudut jalan yang sepi hingga minim perhatian dan kunjungan.

Miliki sumber pendanaan dan jangan alergi dengan perubahan

Selain tentang promo yang inovatif dan out-of-the-box, Arsjad juga mengingatkan tentang pentingnya sumber dana. Cara memulai bisnis bisa kita awali dengan modal sedikit, tapi jangan menutup kemungkinan untuk menemukan pendanaan tambahan. Bisa dengan mengajak kerja sama teman atau anggota keluarga lain, baik secara biaya maupun jasa (ikut berjualan).

“Istilah kerennya Angel Investment,” timpal Arsjad.

Bila ada kemungkinan usaha Anda makin bertumbuh, saatnya bicara untuk kerja sama dengan pihak yang lebih besar. Misalnya, dari perusahaan atau korporasi, yang disebut sebagai Venture Capitals.

Sebesar apa pun usaha Anda, Arsjad mengingatkan untuk selalu bersiap dan beradaptasi dengan perubahan. Bahkan di perusahaannya, Indika Energy, Arsjad mengaku telah mengalami tiga kali tranformasi usaha. Apalagi kita hidup di era dengan lapisan-lapisan generasi yang memiliki keinginan tinggi dan berbeda-beda.

BACA JUGA: Memulai Bisnis Baru atau Kembangkan yang Lama? Arsjad Rasjid Punya Pertimbangannya

“Kita harus adaptif terus karena manusianya berubah, zamannya berubah. That’s business,” tutup Arsjad.

You may also like

More in Inspirasi