News

Mengenal Lebih Dekat Panahan dengan Menguak Usia Busur dan Panah

ilustrasi wanita memegang busur dan panah

Sejak kapan manusia mengenal busur dan panah?

Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid pernah mengatakan bahwa alasan mengapa ia tertarik dengan dunia panahan karena ini merupakan bagian dari budaya Indonesia. Salah satu bukti tentang aktivitas masyarakat tradisional yang menghadirkan busur dan panah sebagai sarananya adalah Jemparingan dari Yogyakarta.

Panahan memang berkembang menjadi budaya di banyak negara, termasuk Indonesia. Banyak ahli yang mengatakan bahwa olahraga memanah merupakan warisan dari budaya leluhur yang lahir ribuan tahun lalu. Berbagai peninggalan sejarah menguak fakta bahwa diperkirakan manusia mengenal busur dan panah antara 5.000 sampai 10.000 tahun lalu sebagai sarana untuk berburu dan perang.

Namun ternyata usia busur dan panah jauh lebih tua daripada fakta sejarah panahan yang dikenal masyarakat. Penemuan-penemuan dan penelitian menguak fakta yang lebih dalam, yaitu bahwa manusia sudah menggunakan busur dan panah lebih dari 50 milenium (50.000 tahun) lalu.

Temuan busur dan panah di Denmark berusia 10.000 tahun

Dikutip dari worldarchery.sport, banyak bukti peninggalan yang tersebar di berbagai museum dunia. Salah satunya adalah busur kayu dari pohon elm yang dipajang di sebuah museum nasional di Kopenhagen, Denmark. Busur dengan panjang 64 inci dikenal sebagai busur Holmegaard yang ditemukan pada awal abad ke-20 di rawa gambut Pulau Zealand.

Diperkirakan Busur Holmegaard berasal dari era Mesolitikum dengan usia kira-kira hampir 10.000 tahun. Konon, busur dibuat dan dipakai oleh masyarakat Maglemosian dan digunakan untuk berburu. Cukup menarik ketika masyarakat di masa yang sangat lampau sudah tahu teknologi pembuatan busur dan memiliki desain yang mendukung sebagai senjata untuk berburu.

Sejarawan di dunia panahan, Jan Sachers menyebut bahwa produksi busur dengan memperhatikan kualitas ini sudah dimulai sejak 10.000 tahun lalu. Para pembuat dari Eropa Utara secara hati-hati memilih batang sempit pohon elm yang bebas simpul dan tumbuh di tempat teduh.

Dengan adanya pengetahuan tentang cara membuat busur terbaik, berarti ada pemikiran atau warisan dari produksinya secara turun-temurun. Diperkirakan, Busur Holmegaard merupakan busur yang telah mengalami proses pengembangan dan melewati ribuan iterasi sebelumnya dari para pengguna.

Melengkapi busur, tersimpan pula fragmen-fragmen anak panah di museum nasional Kopenhagen tersebut. Fragmen itu bertanggal 1000 tahun lebih tua dari busur Holmegaard dan ditemukan di Stellmoor, dekat Hamburg, Jerman.

Masyarakat Eropa 20.000 tahun lalu sudah mengenal mata panah

Ya, sebelum logam ditemukan, mata panah terbuat dari batu api. Di Eropa, banyak batu api berbentuk segitiga yang ditemukan dan diperkirakan berasal dari periode Solutrean. Masa ini berusia sekitar 20.000 tahun lalu, saat manusia Eropa mulai mengenal migrasi ke Amerika Utara.

Sangat menakjubkan ketika di masa itu, seorang pembuat anak panah sudah memahami bagaimana menciptakan titik proyektil yang ringan, kuat, dan tajam yang dapat ditampung di ujung anak panah. Bisa jadi, ini juga merupakan titik terpenting dalam evolusi manusia.

Para ahli memperkirakan bahwa ledakan teknologi terjadi sekitar 100.000 tahun terakhir. Ini merupakan lanjutan dari konsep dasar penggunaan alat untuk meningkatkan kemampuan manusia yang telah berjalan sejak 500.000 tahun lalu. Kemungkinan, penggunaan busur dan panah mengikuti metode melempar tombak saat berburu.

Penemuan bilah batu berusia 71.000 tahun di situs gua Afrika Selatan

Salah satu situs gua di Afrika Selatan memberi bukti bahwa manusia menggunakan titik-titik bilah batu yang menyerupai mata panah sejak 71.000 tahun lalu. Ini juga bisa menjadi bukti tentang penggunaan busur dan panah oleh masyarakat pra-sejarah. Kemudian, karena kemudahan dari penggunaannya, teknologi berburu ini kemudian diadopsi oleh berbagai budaya dan menyebar ke seluruh dunia.

Didorong oleh naluri paling dasar, yaitu rasa lapar, pemikiran manusia kemudian bekerja. Mereka membengkokkan sebatang kayu, mengikat tali di antara ujungnya, lalu melengkapinya dengan mata dan anak panah. Sebuah teknologi luar biasa, yang kemudian dilestarikan selama bertahun-tahun, melalui berbagai sejarah, termasuk peperangan, hingga akhirnya menjadi sarana untuk hobi dan olahraga.

BACA JUGA: Mengungkap Sejarah Panahan, dari Seni Bertahan Hidup hingga jadi Olahraga Bergengsi

Begitu panjang perjalanan busur dan panah. Dan bila ditanya mengenai umurnya mungkin kita bisa menjawab, yaitu sekitar 70.000 tahun.

You may also like

More in News