Tidak lagi di Jakarta. Dalam beberapa tahun ke depan, IKN adalah ibukota baru kita. Satu tempat yang berlokasi di dua kabupaten Kalimantan Timur, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, yang nantinya akan menjadi pusat pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Tetapi bagi seorang Arsjad Rasjid, IKN Nusantara itu lebih dari sebuah Ibukota Negara. Bagi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, IKN juga memiliki arti atau simbol lain yang akan menggambarkan Indonesia yang kini berani memiliki mimpi, memiliki visi dan misi untuk menjadi negara besar.
IKN adalah titik dimulainya pemerataan pembangunan Indonesia
Kebangggaan Arsjad Rasjid kepada IKN tersebut diungkapkan secara terang-terangan ketika menjadi narasumber perbincangan di kanal YouTube Intrigue bersama Prof. Rhenald Kasali. Bukan hanya bicara tentang politik, sesuai tema dari obrolan tersebut, ‘Diberitakan Jadi Ketua TPN Ganjar, Begini Roadmap Pemenangan Arsjad Rasjid’ tetapi juga melanjutkan pembangunan bersama pemimpin-pemimpin bangsa selanjutnya.
Mengawali diskusi menarik tersebut, Arsjad Rasjid berbicara tentang pembangunan berkelanjutan yang inklusif, kolaboratif, serta progresif. Hal ini mengundang pertanyaan dari Rhenald Kasali yang mencoba menghubungkan tema tersebut dengan pembangunan Ibukota baru. Apakah IKN merupakan bagian dari pemerataan, terutama pembangunan sumber daya manusia yang tak lagi terpusat di Pulau Jawa dan Sumatera?
Menjawab pertanyaan Profesor Rhenald, Arsjad Rasjid secara terbuka mengatakan bahwa IKN adalah simbol dari Indonesia Emas. Suatu upaya bangsa dalam membangun generasi emas untuk menyiapkan penerus bangsa yang berkualitas dan siap berkarya pada 100 tahun emas Indonesia merdeka tahun 2045 mendatang.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Perpani dan sedang mempersiapkan para atlet untuk merebut medali emas Olimpiade Paris 2024 ini melanjutkan pernyataannya bahwa Jakarta sudah terlalu berat untuk menjadi Ibukota Negara. Pemilihan Kalimantan sebagai Ibukota yang baru pun juga tidak main-main. Ini merupakan simbol dimulainya pemerataan di Indonesia, yang diharapkan pembangunan akan lebih seimbang ke ‘sayap’ kiri atau kanan Nusantara.
“Supaya tidak Java-sentris, tapi Indonesia-sentris. Dalam pelaksanaan pembangunannya terjadi pemerataan, itulah baru ada keadilan dalam konteks kesejahteraan atau pun kemakmuran tadi,” ujar Arsjad menjelaskan simbol pertama dari IKN.
IKN adalah simbol pembangunan berkelanjutan
Simbol yang kedua dari IKN adalah pembangunan untuk masa depan yang lebih hijau. Perencanaan IKN diharapkan bisa menyatukan kesibukan Ibukota Negara dengan alam Kalimantan yang hijau dengan pembangunan yang berkonsep forest city. Arsjad menjelaskan bahwa hutan tidak terganggu dengan berdirinya IKN di sana.
“20% wilayah itu jadi kota, yang lainnya tetap hutan,” tegas Arsjad.
Dengan pelestarian di tengah pembangunan tersebut, diharapkan IKN bisa menjadi inspirasi Indonesia dalam memajukan perekonomian serta menjaga lingkungan. Bahkan Arsjad memastikan bahwa semua kendaraan yang beroperasi di IKN yakni electric vehicle, atau bertenaga listrik.
“Itu kan mencerminkan apa yang terjadi. Kita ingin 2045 nggak ada lagi fossil fuel. Kendaraan listrik semua,” jelasnya.
Arsjad berharap, dengan lingkungan yang asri, mereka yang bermukim di IKN juga betah berjalan kaki ke mana pun mereka pergi. Dengan rutin bergerak, kesehatan pun juga terjaga.
Presiden Direktur PT Indika Energy, Tbk. tersebut juga mengatakan bahwa nantinya pembangkit tenaga listrik di IKN adalah tenaga hydro (air) dan solar (matahari). Suatu dukungan untuk konsep kawasan yang ramah lingkungan. Selain itu, IKN nantinya akan mengedepankan digitalisasi dan menjadi smart city.
BACA JUGA: Berada di IKN Nusantara Begini Aktivitas Seru Arsjad Rasjid
Berbagai keunggulan yang akan dimiliki IKN merupakan simbol dari Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. Indonesia yang maju dan makmur, pembangunan adil dan merata, serta mengedepankan konsep hijau dan sehat demi melestarikan lingkungan agar warisan bagi generasi penerus tetap terjaga, berkelanjutan hingga waktu yang tak terhingga.