Michael Phelps adalah seorang perenang legendaris asal Amerika Serikat yang telah mengukir namanya dalam sejarah olahraga dunia. Sang legenda olahraga renang, peraih juara olimpiade, sekaligus pemecah rekor dunia ini ternyata pernah memiliki masa-masa tergelap dalam hidupnya.
Arsjad Rasjid dalam post terbarunya mengajak kita untuk mempelajari bagaimana Sang Legenda menghadapi berbagai tantangan hidup untuk menemukan harapan di tengah situasi sulit. Bagaimana Phelps menjadikan harapan sebagai kekuatan dan kunci untuk bangkit dari keterpurukan tersebut? Simak ceritanya berikut ini.
1. Bayangan depresi di puncak karir
Michael Phelps, yang dikenal sebagai salah satu atlet paling sukses dengan meraih 23 medali emas Olimpiade, ternyata pernah menghadapi depresi hebat. Meski mencapai kesuksesan yang luar biasa, Phelps merasakan kehampaan yang mendalam. Bahkan ia sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Kisahnya menunjukkan bahwa di balik prestasi besar, ada pergulatan batin yang tak dilihat oleh publik.
2. Momen tergelap dalam kehidupan Michael Phelps
Pada tahun 2014, Phelps mengalami salah satu momen tergelap dalam hidupnya ketika ditahan karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Peristiwa ini menandai puncak dari depresi yang dialaminya. Penahanan tersebut bukan hanya sebuah skandal publik, tetapi juga titik balik dalam hidup Phelps. Ia merasa berada di dasar jurang, tanpa ada harapan untuk bangkit kembali. Peristiwa ini membuka mata banyak orang bahwa bahkan seorang juara dunia pun bisa terpuruk.
3. Perjuangan bangkit dari keterpurukan dan depresi
Ketika bercermin, Phelps sering melihat dirinya hanya sebagai seorang atlet, bukan sebagai manusia yang utuh. Identitasnya sepenuhnya terikat pada prestasi olahraga, yang membuatnya merasa hampa saat tidak berada di kolam renang. Namun, titik balik terjadi ketika ia memutuskan untuk menjalani terapi. Selama 45 hari di grup terapi, Phelps mulai menemukan harapan baru dan memahami bahwa hidupnya lebih dari sekadar medali. Ia belajar untuk melihat dirinya sebagai manusia yang berharga, bukan hanya sebagai atlet.
4. Transformasi Michael Phelps untuk menemukan makna hidup
Berkat terapi dan dukungan yang diterimanya, Phelps berhasil menemukan kembali jati dirinya dan bangkit sebagai pribadi yang lebih kuat. Ia belajar untuk mencintai dan mengenali dirinya sendiri dengan cara yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Dalam sebuah wawancara, Phelps menyatakan, “Coming out of treatment, I got to look at myself in the mirror and be like, ‘Oh, cool. I like this person. I can get along with this guy.”. Ungkapan ini menggambarkan perubahan positif dalam dirinya, di mana ia mulai merasa nyaman dan percaya diri. Proses ini tidak hanya menyembuhkan luka batin, tetapi juga membantunya menemukan makna hidup yang lebih dalam.
BACA JUGA: Menelusuri Jejak Recurve Bow: Asal-Usul hingga Kegemilangannya di Ajang Olimpiade
Dari kisah Michael Phelps, kita belajar bahwa harapan adalah kunci untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan harapan, kita bisa mencintai diri sendiri dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik. Kisah Phelps mengajarkan bahwa tidak peduli seberapa sulit situasi yang kita hadapi, selalu ada harapan untuk bangkit, mengatasi rintangan, dan menjadi pribadi yang baru.