Gen Z alias generasi Z mengacu pada generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi yang lahir setelah generasi milenial ini dikatakan Arsjad Rasjid memiliki peluang melahirkan banyak bisnis baru kemudian hari.
Mengapa Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ini begitu percaya pada kemampuan generasi Z dalam hal bisnis?
Sifat dan karakter gen Z
Rata-rata gen Z mendapatkan smartphone pertama tepat sebelum ulang tahun ke-12 mereka. Sehingga bisa dikatakan komunikasi utama mereka lebih dominan dilakukan melalui media sosial, teks, dan ponsel.
Sifat digitally connected yang telah melekat sejak lahir tersebut menurut pria kelahiran Jakarta ini, menjadi salah satu kelebihan yang mempermudah gen z bersaing dalam mencari bisnis yang bisa menjadi solusi tantangan global.
Selain itu, gen Z juga memiliki karakter optimis, berdaya, serta percaya diri yang dibutuhkan oleh pengusaha-pengusaha muda dalam mewujudkan cita-cita bisnisnya.
Tumbuh dewasa di era digital juga sekaligus memberikan gen Z kelebihan dalam hal mengakses informasi dengan cepat dan mudah, menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran, kemampuan beradaptasi dengan cepat serta keahlian berkomunikasi dengan baik melalui pesan instan, email dan juga media sosial. Karena terbiasa dengan gaya komunikasi yang lebih santai, juga memungkinkan gen Z berkomunikasi dengan klien dan rekan bisnis secara lebih efektif dan efisien.
Bagaimana peluang bisnis gen Z di mata Arsjad Rasjid?
Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, menurut Arsjad Rasjid, gen Z memiliki potensi besar menjadi pengusaha yang sukses. Ketika menjadi pengusaha, Gen Z juga mampu mengembangkan bisnis yang bisa menjadi solusi tantangan global.
Opini tersebut didukung oleh survey yang dilakukan Ernst & Young dan JA Worldwide di akhir tahun 2020. Survey terhadap 6.000 anak muda berusia 16-25 tahun yang dilakukan di 17 negara, termasuk Indonesia ini memberikan hasil survey sebagai berikut:
82% responden menginginkan pekerjaan yang meaningful dan bertujuan mengatasi tantangan global
65% responden yang telah bekerja berencana menjalankan bisnis sendiri dalam kurun waktu 10 tahun lagi
Artinya, dengan angka sebesar itu peluang bisnis gen Z terbuka sangat lebar.
Langkah penting menyiapkan gen Z menghadapi future of work
Melalui postingan di TikTok-nya, pria yang pernah menyabet penghargaan WEF Young Global Leader 2011 ini juga mengajak untuk berpikir lebih serius tentang bagaimana menyiapkan gen Z menghadapi tantangan bisnis ke depannya. Dunia bisnis kelak tidak akan sama.
Digitalisasi yang berkembang pesat, gaya bisnis yang berubah dan tantangan-tantangan lainnya menanti di depan mata.
Arsjad Rasjid mengajak untuk memikirkan cara kolaborasi antar sektoral guna mendukung perjalanan dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Dengan demikian tidak akan tercipta gap yang terlalu lebar setelah pendidikan berakhir.
Oleh sebab itu dirasa sangat perlu untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang relevan pada gen Z terkait dengan tren teknologi dan bisnis terbaru. Yang nantinya pendidikan ini dapat memberi keterampilan dan pengetahuan bermanfaat untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Gen Z juga perlu diberikan dukungan dan dorongan terhadap kreativitas dan inovasi dengan memberikan ruang untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide baru.
BACA JUGA: Kepemimpinan Produktif Perlu Memiliki Pola Pikir Ini
Diharapkan dengan mempersiapkan gen Z secara tepat, mereka akan lebih siap untuk menghadapi future of work dan digitalisasi yang berkembang pesat dan menjadi tenaga kerja yang produktif dan inovatif di masa depan.