PHK artinya pemutusan hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan. Situasi ini dapat menjadi tantangan yang berat, karena memberikan dampak bagi kondisi finansial, emosional, maupun secara psikologis.

Maraknya layoff atau PHK saat ini cukup berat dirasakan oleh industri dan korporasi di Indonesia. Arsjad Rasjid memahami sulitnya situasi yang dirasakan generasi di usia produktif saat ini dalam mencari maupun menjalani karir mereka.

Dengan banyaknya PHK artinya situasi ekonomi sedang tidak baik-baik saja dalam skala yang luas. Oleh karena itu, Arsjad Rasjid memberikan sejumlah saran yang bisa diterapkan untuk mengantisipasi dan bertransisi menuju karir berikutnya.

1. PHK Artinya pemutusan kerja: Pastikan hak finansial terjamin

Begitu menerima informasi PHK, langkah pertama adalah memastikan bahwa hak-hak finansial, seperti pesangon, tunjangan, dan gaji terakhir, telah terjamin. Pelajari aturan terkait ini dalam UU Ketenagakerjaan atau kontrak kerja yang berlaku.

Besarnya pesangon biasanya ditentukan berdasarkan lama masa kerja, sedangkan gaji terakhir umumnya wajib dibayarkan penuh hingga hari terakhir bekerja.

2. Koordinasi dengan HR untuk klaim hak

Setelah mempelajari hak-hak finansial dan ketentuannya, lakukan koordinasi dengan bagian HR (Human Resources) mengenai proses klaim uang pesangon, gaji, asuransi maupun yang lainnya. Tanyakan persyaratan serta dokumen apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat memperlancar proses klaim tersebut.

Dengan memastikan informasi ini, juga menjadi bekal bagi kita untuk mempersiapkan masa transisi saat akan mencari pekerjaan baru. Selain itu, juga memastikan kompensasi yang kita terima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Atur dan kelola keuangan dengan cermat

Setelah PHK artinya memasuki masa di mana kita perlu cermat terhadap keuangan. Evaluasi kembali anggaran kita sehingga dapat terkontrol selama belum mendapatkan pekerjaan baru.

Kurangi pengeluaran yang tidak perlu, evaluasi aset, dan bila perlu buat anggaran baru yang lebih kondusif, sehingga memberi kita ruang nafas dalam keuangan hingga sudah ada sumber pemasukan yang lebih stabil.

4. Update CV, portofolio, dan LinkedIn

Segera perbarui CV, portofolio, dan profil LinkedIn Anda. Pastikan semua informasi pengalaman kerja, pencapaian, dan keterampilan terbaru tercantum.

Jangan lupa untuk membangun personal branding baik secara online melalui media sosial, maupun saat sedang bersilaturahmi dengan koneksi yang dimiliki. Di media sosial seperti Linkedin, kita dapat membagikan konten yang relevan sehingga mudah diingat oleh relasi maupun networking yang dimiliki.

Jangan ragu untuk meminta rekomendasi hingga informasi dari mantan rekan atau atasan sebelumnya. Dengan demikian, kita membuka lebih banyak pintu untuk peluang pekerjaan baru yang masuk.

5. Proaktif mencari peluang karier baru

Setelah PHK, jangan menunda terlalu lama untuk mencoba apply pekerjaan baru. Caranya, aktifkan jaringan profesional yang dimiliki. Informasikan bahwa saat ini kita sedang open for new opportunity atau terbuka untuk peluang baru.

Selain itu, masuki portal lowongan pekerjaan lainnya secara berkala untuk menemukan peluang yang lebih banyak. Bila perlu, hadiri seminar online atau job fair untuk dapat menemukan informasi lowongan kerja yang relevan.

6. Tingkatkan keterampilan dengan upskilling dan reskilling

Salah satu mindset yang perlu diterapkan dalam menghadapi transisi menuju pekerjaan baru adalah meng-update keterampilan atau skill yang dimiliki. Yakni dengan meningkatkan keterampilan atau upskilling, atau mengembangkan keterampilan baru yang lebih relevan dengan industri atau reskilling).

Saat ini, ada banyak kursus, pelatihan atau bootcamp dengan harga yang terjangkau dan akses mudah untuk meningkatkan keterampilan di segala kalangan. Dengan mengasah keterampilan lewat pelatihan semacam ini, akan memperkuat daya saing dan meningkatkan potensi di pasar kerja yang semakin dinamis.

BACA JUGA: PHK Karyawan di Tengah Bonus Demografi, Ini Pandangan Arsjad Rasjid

Terdampak gelombang PHK artinya memulai lagi dari awal. Namun dengan mental adaptif, kegigihan dan konsistensi kita bisa menjadikan momen ini sebagai peluang meningkatkan keterampilan dan transisi menuju karir baru yang lebih baik.

You may also like

More in News