Saat ini Indonesia dipercaya untuk menjalankan keketuaan Association of Southeast Asian Nations-Business Advisory Council atau ASEAN-BAC 2023. Hal ini berarti ada tugas yang diemban negara kita untuk menjaga stabilitas serta memajukan ekonomi di negara-negara kawasan.
Berbagai terobosan dipersiapkan dan dijalankan oleh ASEAN-BAC. Mulai dari pertemuan-pertemuan, kolaborasi dan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan usaha terutama di sektor privat, roadshow ke negara-negara yang memiliki potensi sebagai partner dagang dan investasi di kawasan ASEAN, dan yang paling penting untuk dibahas adalah mempersiapkan prioritas dalam ASEAN-BAC 2023.
Berikut adalah penjelasan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid mengenai lima prioritas Indonesia dalam ASEAN BAC 2023, seperti yang ia paparkan lewat kanal YouTube Kumparan.
Digital Transformation
Prioritas pertama Indonesia dalam keketuaan ASEAN-BAC 2023 ini adalah Digital Transformation atau Transformasi Digital, khususnya dalam meningkatkan kesadaran Bisnis dan UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital lewat percepatan integrasi ekonomi dalam bentuk konektivitas sistem pembayaran atau juga platform pembiayaan bagi para pengusaha mikro, kecil, serta menengah.
Demi memudahkan pelaksanaannya, ASEAN-BAC membagi prioritas Digital Transformation ini ke dalam tiga legacy projects. Legacy yang pertama adalah, yaitu:
ASEAN QR Code, yang dibuat sebagai suatu ‘jembatan’ untuk integrasi dan percepatan pembayaran lintas-batas. Dengan penggunaan ASEAN QR Code ini, semua UMKM dan konsumen di ASEAN bisa terhubung satu sama lain sehingga memudahkan transaksi, tanpa terbatas oleh jarak, waktu, mata uang, dan lain sebagainya.
Kerjasama Cross-Border Payment di ASEAN, yang merupakan kerja sama pembayaran lintas-batas di kawasan ASEAN. Sebuah bentuk dukungan Ketua ASEAN-BAC 2023 kepada Bank Indonesia untuk mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang terintegrasi. Diharapkan dengan dukungan ini, semakin banyak negara yang terhubung agar manfaat dari legacy ini bisa dirasakan oleh lebih banyak UMKM.
Wiki Entrepreneur, yang juga dikenal sebagai Wiki Wirausaha. Sebuah wadah yang menampung berbagai pengetahuan serta tempat berbagi praktik terbaik demi membantu perkembangan para pelaku UMKM di kawasan. Tujuannya adalah memberi akses lebih luas bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah kepada global supply chain. Demi kesuksesan Wiki Entrepreneur, ASEAN-BAC bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Japan External Trade Organization (JETRO) dan ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (AMEN) Filipina.
Marketplace Lending Platform. Suatu mekanisme dukungan dan kemudahan kepada para pengusaha ASEAN untuk akses pinjam modal demi kemudahan dalam hal finansial.
Sustainable Development
Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid juga memasukkan Sustainable Development, atau Pembangunan Berkelanjutan sebagai satu dari lima prioritas. Sebagai kawasan yang kaya akan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, sangat penting bagi ASEAN untuk menyelaraskan pembangunan dengan menjaga kelestarian lingkungan demi mencapai ekonomi net-zero.
Prioritas ini memiliki beberapa legacy projects. Yang pertama adalah Carbon Center of Excellence, untuk peningkatan bisnis dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam perdagangan karbon lewat pembentukan repository pengetahuan karbon serta praktik terbaik bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat.
Legacy project kedua untuk Sustainable Development adalah ASEAN Net Zero Hub. Sebuah wadah yang bertujuan merangkul sektor privat atau swasta demi kesuksesan net-zero emission. Di sini, Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid bertemu dengan ratusan pengusaha di kawasan ASEAN untuk berdiskusi dan berbagi informasi tentang praktik terbaik untuk mengurangi emisi GHG dan mencapai net-zero.
Health Resilience
Berkaca dari kacau balaunya dunia akibat ledakan pandemi Covid-19 beberapa tahun, Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid menekankan pentingnya meningkatkan kualitas dan ketahanan kesehatan bagi masyarakat ASEAN dari segi dari segi infrastruktur, akses, teknologi maupun pendanaan.
Untuk mendukung langkah ini, ASEAN-BAC mempersiapkan legacy project bernama ASEAN One-Shot Campaign. Di sini, ASEAN membuka kerja sama dengan berbagai pihak, dari Pemerintah, perusahaan, hingga organisasi kesehatan untuk pemanfaatan potensi vaksin generasi berikutnya dan terapi injeksi.
ASEAN One-Shot Campaign menggandeng raksasa-raksasa di bidang medis, seperti Kalbe, Takeda, Gavi Alliance for Health, Moderna, dan perusahaan-perusahaan lainnya untuk menjadi rekan terbaik dalam menjaga kesehatan masyarakat ASEAN.
Food Security
Generasi yang sehat dan maju adalah generasi yang tidak kesulitan dalam ketersediaan pangan. Karena itu, Food Security atau Ketahanan Pangan menjadi prioritas keempat ASEAN-BAC 2023 ini. Demi mewujudkannya, ASEAN-BAC berupaya menjalankan praktik pertanian berkelanjutan, sistem informasi untuk mendukung program pangan, serta mekanisme dalam peningkatan gizi.
Kepada Kumparan Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa ASEAN-BAC memiliki sebuah legacy project untuk mendukung ketahanan pangan kawasan, yaitu Inclusive Closed Loop Model yang ditujukan untuk produk-produk agrikultur. ASEAN-BAC bekerja sama dengan UMKM dan para pelaku bisnis agrikultur dengan membuka akses untuk kemudahan di bidang finansial, pengetahuan, teknologi, serta pemasaran demi meningkatkan kekuatan dan keberlanjutan sumber daya pangan.
Trade and Investment Facilitation
Prioritas kelima ASEAN-BAC adalah sebagai fasilitator untuk perdagangan dan investasi. Pemberdayaan UMKM di kawasan akan semakin muda bila memiliki akses dagang dan investasi baik secara lokal, regional, hingga global.
Sebagai Ketua ASEAN-BAC 2023, Arsjad Rasjid menekankan pentingnya promosi perdagangan dan investasi. Untuk saat ini, promosi ini dilakukan di ASEAN dengan tujuan untuk mencapai harmonisasi perjanjian perdagangan sekaligus mendorong lingkungan yang kondusif untuk menerapkan interaksi perdagangan dan investasi yang adil dan saling memberi manfaat bagi para pengusaha di ASEAN.
BACA JUGA: Memberdayakan dan Menginspirasi Komunitas Bisnis ASEAN Melalui Berbagai Acara Pendukung ABIS 2023
Itulah lima prioritas Indonesia dalam ASEAN-BAC 2023 dan sebagai langkah dukungannya, telah dilakukan beberapa agenda pertemuan. Mulai dari ASEAN-BAC Summit 2023 yang digelar 1-4 September 2023, kemudian dilanjut dengan ASEAN Fintech Roundtable dan ASEAN Indo-Pacific Forum pada 5-7 September 2023, juga Indonesia Sustainability Forum pada 7 hingga 8 September 2023 lalu.