News

Program Vokasi Arsjad Rasjid untuk Ciptakan Pengusaha Muda Diapresiasi

Arsjad Rasjid UMKM

Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid memiliki jurus jitu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah yang terdampak pandemi Covid-19.

Menurut Arsjad, di masa depan Kadin pusat dan Kadin daerah harus berkolaborasi mencari inovasi untuk membuka peluang usaha sekaligus menciptakan pengusaha baru melalui program vokasi.

Melalui program vokasi diharapkan dapat menciptakan para wirausahawan muda dan pengusaha yang memiliki kompetensi sehingga dapat menciptakan banyak lapangan kerja.

Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi gagasan Arsjad Rasjid yang dinilai sebagai bagian dari solusi dalam mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, program vokasi perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga mampu menciptakan pelaku usaha yang bisa bertahan di tengah pandemi.

“Menurut saya sebagai sebuah inovasi kebijakan itu baik, itu patut kita apresiasi. Yang penting bagaimana implementasinya bisa dilaksanakan secara menyeluruh, secara komprehensif. Vokasi itu perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga menciptakan pelaku-pelaku usaha yang memahami tentang dinamika terkait dengan kepastian dalam berusaha,” ujar Trubus, dikutip dari beritasatu.com, Rabu (12/5).

Trubus menambahkan, Kadin sebagai sebuah institusi berkewajiban untuk memberikan pendampingan, pelatihan serta kemudahan akses dalam kegiatan berusaha bagi para pengusaha yang tergabung di dalamnya. Ia menyebut bisnis di tengah pandemi membutuhkan kreatifitas dan inovasi agar produk yang diciptakan dapat terserap oleh pasar.

“Karena khusus untuk pandemi ini pelaku usaha dihadapkan oleh kendala-kendala terkait dengan manajerial, tata kelola kemudian juga keberlanjutan dari usahanya,” ungkapnya.

Lanjut Trubus, bisnis di era pandemi seperti sekarang berbeda dengan saat situasi normal. Bagi pengusaha dibutuhkan suatu inovasi terbaru, keuletan serta daya tahan yang prima untuk dapat bertahan dengan dinamika yang cukup cepat, di tengah daya beli masyarakat yang menurun.

“Jadi dibutuhkan orang yang lihai untuk mendesain sebuah bisnis yang bisa berkelanjutan, dalam arti dia bisa tahan menghadapi situasi yang terus berubah,” ucapnya.

Trubus menyarankan program vokasi ini menyasar generasi milenial atau angkatan kerja produktif dengan diberikan pengetahuan terkait bisnis, agar dapat menciptakan pengusaha baru di kalangan anak muda yang produktif.

“Vokasi bisa mendorong generasI angkatan kerja, generasi muda yang punya potensi berbisnis. Kalau bisa penekanan pada milenial, dikasih pengetahuan dan literasi terkait dengan bisnis di masa pandemi. Berikan kemampuan untuk pengembangan usaha, misalnya sekarang ada satu outlet, nanti bisa menjadi 10 outlet, gimana caranya itu. Butuh kapasitas dan kompetensi dari para pelaku usaha yang memang tahan banting, dibutuhkan keuletan yang tinggi,” terangnya.

Sebelumnya, Arsjad yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional mengingatkan agar semua pihak saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan.

Karena itu, ia akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sehingga semakin banyak wirausahawan.

“Salah satu pilar ketiga visi saya memajukan Kadin di masa depan adalah pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Seperti kita ketahui bersama kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resiliencenya ketika terjadi krisis ekonomi,” ungkap Arsjad.

Arsjad menilai, Kadin dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya.

Hal ini bisa dicapai, antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.

Penciptaan pengusaha muda ini merupakan keharusan, karena itu perlu juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training. Di era digital seperti saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan. “Collaboration is better than competition,” ujarnya. (BUR)

You may also like

More in News