Seni foto postcard pernah sangat populer di era sebelum digital. Sebab saat itu, kartu pos menjadi salah satu cara berkirim kabar dengan kerabat dan teman selain lewat surat.

Namun, meski kini komunikasi sudah bisa lebih cepat dan mudah, kartu pos masih cukup digemari dan punya penggemar setia. Salah satu pecinta seni postcard adalah Nugraha Pratama, yang karya-karyanya di-react oleh Arsjad Rasjid karena mengulas tentang keanekaragaman budaya khas Indonesia. Seperti makanan, tempat bersejarah sampai sumber daya alamnya.

Seperti apa keseruan Arsjad Rasjid me-react foto postcard unik karya Nugraha Pratama? Simak ulasan menariknya di bawah ini.

Arsjad Rasjid dan postcard Nugraha Pratama

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Dalam salah satu postingan di akun Instagram Arsjad Rasjid, ia berkesempatan me-react karya postcard dari Nugraha Pratama. Sebagai seseorang yang gemar kuliner dan kerap bepergian ke berbagai daerah hingga mancanegara, Arsjad terkesan melihat ilustrasi sketsa yang dibuat dalam format kartu pos tersebut.

Nugraha Pratama yang juga dikenal sebagai “traveling sketcher” kerap membuat kartu pos dengan ilustrasi sketsa tentang kuliner, tempat atau profesi khas Indonesia. Sambil menyelipkan deskripsi singkat seperti tulisan tangan, menambah nilai edukatif dalam seni yang dibuatnya.

Arsjad melihat karya tersebut sebagai cerminan dari keindahan dan kebanggaan terlahir sebagai orang Indonesia. Bukan hanya visual yang artistik. tetapi juga menyampaikan nilai historis dan cerita mendalam tentang keanekaragaman negeri ini.

Profil Nugraha Pratama: The Traveling Sketcher

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Nugraha Pratama (@nugraha.pr)

Nugraha Pratama merupakan lulusan Desain Komunikasi Visual dari Universitas Bina Nusantara. Julukan sebagai seorang “traveling sketcher” didapatkan saat masa kuliahnya pada tahun 2009.

Nugraha sering berkeliling dengan membawa sketchbook, kemudian mengabadikan momen dan objek yang dilihatnya lewat sketsa pada buku tersebut. Menurutnya, menggambar langsung di lokasi memberikan sensasi pengalaman yang berbeda dibanding di studio.

Di samping itu, Nugraha belajar banyak lewat interaksi langsung dengan orang-orang yang menjadi objek sketsanya. Pengalaman tersebut juga mengasah keterampilan dan memperdalam apresiasinya terhadap seni sketsa.

Bakat Nugraha terus berkembang lewat komunitas seperti Jakarta Sketch Group dan Indonesia’s Sketcher. Objek favorit Nugraha meliputi kuliner, aktivitas manusia, gedung, di mana kesemuanya memiliki cerita unik untuk dihadirkan.

Selain kartu pos, karya Nugraha dikumpulkan dalam bentuk buku. Di antaranya adalah “Het Oude Batavia” dan “Banda Neira”.

Menggunakan seni untuk menghubungkan budaya

Nugraha Pratama cukup aktif berbagai karya dan pengalamannya melalui media sosial Instagram. Ia meyakini bahwa seni semestinya dapat dinikmati semua orang secara luas, bukan hanya yang berlatar belakang seni.

Lewat media sosialnya, ia juga sering berbagi tentang cerita unik yang didapatkan di balik setiap sketsa yang dibuatnya. Seperti pengalaman melihat penjual jenang di Pasar Lempuyangan, mengulas tentang cerita historis di balik tempat-tempat yang ia lalui dan masih banyak lagi.

Dari sini, kita dapat melihat bagaimana seni dapat menghubungkan orang-orang pada budaya lokal atau dari negara tetangga. Dengan demikian, kita lebih bisa menghormati nilai kultural di manapun, termasuk merasa bangga terlahir sebagai bagian dari Indonesia yang kaya keanekaragaman.

BACA JUGA: Kodak & Fujifilm: Dua Raksasa Industri Fotografi dengan Nasib Berbeda

Foto postcard karya Nugraha menginspirasi kita untuk tidak hanya menikmati keindahan karya seni, tetapi juga melihat lebih dekat budaya sendiri. Di samping itu, format kartu pos yang dipilih menjadi ekspresi bahwa walaupun teknologi banyak mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi nilai budaya dan seni di dalamnya tetap abadi.

You may also like

More in News