Ada optimisme tinggi bila bicara tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di tengah krisis global di berbagai sektor, negara kita justru mencatatkan angka yang positif. Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup meyakinkan untuk triwulan II 2023 tercatat sebesar 5,17% (yoy).
Fakta di atas menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia saat ini cukup bergairah. Sangat mengesankan, mengingat banyak negara yang masih berjuang untuk keluar dari zona bahaya setelah gempuran pandemi Covid-19 yang melemahkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dan seluruh dunia.
Namun sebaiknya Indonesia tidak berpuas diri terlalu dini. Perlu ada inovasi demi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi negara ini agar semakin baik dan, yang paling penting, berkelanjutan. Dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Arsjad Rasjid, pengusaha dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mencoba menjabarkan bagaimana solusi inovatif untuk meningkatkan laju perekonomian negeri ini.
Kadin Indonesia ingin peran aktif wujudkan Indonesia Emas 2045
Kepada Syafrina Nasution dari CNBC Indonesia, Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa berbicara tentang inovasi untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, kita harus berpikir panjang ke depan. Untuk itu, Kadin Indonesia, sebagai wakil dari para pengusaha, mencoba untuk berperan lebih aktif dengan berkolaborasi bersama Pemerintah.
“Kami ingin memberikan masukan juga, dari Kadin Indonesia sebagai wakil dari pengusaha, suatu roadmap menuju 2045,” kata Arsjad.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan peta jalan menuju Indonesia Emas ini, diperlukan langkah-langkah yang konkrit.
Mempersiapkan rencana menuju Indonesia sebagai negara maju
Indonesia memiliki keinginan kuat untuk menjadi negara maju. Di tahun 2045 nanti, kita sudah 100 tahun menghirup udara kemerdekaan. Mulai ada pemikiran bahwa Indonesia di era tersebut, sudah menjadi negara maju yang berdaulat, adil, dan makmur, serta dikenal sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia.
Kepada CNBC Indonesia, Arsjad menekankan bahwa untuk Indonesia Emas 2045, perekonomian kita harus bisa menjadi nomor empat terbesar di dunia. Untuk mencapai mimpi besar tersebut tentu harus berhadapan dengan banyak pertanyaan.
“Industrialisasi apa yang akan kita lakukan, sektor-sektor apa yang akan kita unggulkan, serta untuk mencapai 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, (ekonomi) kita bisa nomor 4,” tutur Arsjad.
Rakyat juga harus dukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pada ujungnya yang memetik buah pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah masyarakat. Maka untuk mempercepat hal ini kita bisa mulai melakukan upaya dukungan. Misalnya dengan membeli barang-barang lokal sehingga UMKM bisa tetap berdiri dan berinovasi. Semakin mapan UMKM maka pertumbuhan ekonomi negeri kita dalam skala besar akan ikut terangkat pula.
Arsjad juga mengatakan bahwa kita harus melakukan pemetaan terhadap inovasinya. Kita harus tahu apa saja teknologi-teknologi yang dibutuhkan untuk bisa mendukung industrialisasi dan sektor-sektor unggulan. Pemetaan tersebut kemudian bisa kita diskusikan dengan pihak lain, misalnya Pemerintahan atau institusi pendidikan, agar mendapatkan solusi yang tepat.
Tidak mudah untuk merancang strategi akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dibutuhkan kesepakatan dari semua pihak untuk saling mendukung satu sama lain. Pengusaha dengan pembuatan roadmap, peta jalan sekaligus bekal untuk apa saja yang mereka butuhkan, serta Pemerintah dan institusi pendidikan sebagai lembaga yang memiliki sarana riset dan pengembangan.
Saat kesepakatan sudah ada, Arsjad Rasjid melanjutkan inovasinya dengan bicara tentang peta skill atau kemampuan sumber daya manusia. Di sini kita berbicara tentang vokasi, pelatihan yang diperlukan masyarakat agar mampu mendukung rencana Pemerintah dan pengusaha agar bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi nomor empat terbesar di dunia.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid Menyatakan Investasi dan Perdagangan adalah Urat Nadi Perekonomian ASEAN
Jalan menuju Indonesia Emas 2045 memang sangat panjang dan melelahkan. Tetapi kita juga memiliki banyak waktu belajar dan berusaha untuk mewujudkannya. Sudah siapkah Anda menjadi bagian dari generasi-generasi sukses yang melahirkan periode emas negeri kita?