Berhutang bisa tingkatkan pendapatan? Gak bahaya, ta?

Eits, tapi tunggu dulu. Jangan keburu menyimpulkan sebelum menyimak penjelasan dari Arsjad Rasjid. Tokoh pengusaha nasional yang peduli banget dengan pertumbuhan UMKM Indonesia ini mengajak kita untuk lebih memahami tentang hutang dan bagaimana mengolahnya sehingga bisa lebih bermanfaat bagi kebutuhan usaha kita.

Lewat video terbaru di media sosial Instagram, Arsjad berbagi inspirasi tentang bagaimana caranya supaya hutang bisa jadi kunci untuk tingkatkan pendapatan.

“Teman-teman tahu, nggak, kalau hutang itu nggak bikin sengsara. Justru bikin naikin pendapatan kita?” kata Arsjad, membuka Instagram Reels-nya.

Ketua Tim Pemenangan Nasional untuk pasangan Ganjar-Mahfud ini menekankan bahwa banyak kalangan pengusaha yang makin sejahtera gara-gara berhutang. Kok bisa?

Berhutang kok malah senang?

Sebelum Anda heboh sendiri dan memunculkan pro-kontra dengan pernyataannya, simak dulu penjelasan selengkapnya di bawah ini tentang maksud Arsjad bahwa berhutang bisa bikin makin kaya.

“Jadi yang saya maksud di sini adalah hutang yang produktif. Bukan hutang konsumtif. Ini beda, nih!” tegas Arsjad.

Tentu saja berbeda. Hutang produktif merupakan pinjaman dana yang memiliki manfaat bagi seorang kreditur dengan tujuan untuk menghasilkan uang jauh lebih besar karena nilainya semakin bertumbuh, seiring berjalannya periode dan menjadi support untuk aktivitas/kebutuhan sehingga bisa menghasilkan keuntungan.

Bagaimana cara mengelola hutang produktif sehingga bisa bermanfaat bagi kita? Arsjad Rasjid memiliki tips-tipsnya.

Berhutang untuk ekspansi bisnis

Poin pertama yang dimaksud Arsjad dengan berhutang tapi bikin kaya adalah dengan menggunakan tambahan modal dari debitur untuk membantu memperluas usaha Anda. Tentunya ini sangat dibutuhkan oleh teman-teman UMKM yang ingin naik kelas.

“Dengan menggunakan dana tambahan ataupun kredit, perusahaan dapat melakukan ekspansi bisnis tanpa harus bergantung pada modal sendiri,” terang Arsjad.

Dengan hutang untuk ekspansi bisnis, perusahaan akan lebih mudah dalam memperbesar investasinya dan meningkatkan potensi keuntungan. Sudah pasti, keuntungan yang diperoleh harus lebih besar dari bunga yang harus dibayarkan atas cicilan pinjaman sehingga bisa menjadi pendapatan.

Berhutang untuk jaga kesehatan perusahaan

Hutang juga bisa digunakan untuk menjaga agar arus keuangan perusahaan tetap sehat.

“Dengan menggunakan kredit untuk investasi dapat membantu perusahaan menjaga likuiditas yang sehat,” tutur Ketua Umum PB Perpani tersebut.

Dengan tambahan modal tersebut, perusahaan akan tetap memiliki cadangan kas yang dapat digunakan sebagai dana yang bisa digunakan sewaktu-waktu pada keadaan yang mendesak. Selain itu, dana dari berhutang ini juga bisa digunakan untuk mengelola perubahan supaya perusahaan kita tetap bisa memenuhi permintaan pasar.

Selain itu, Arsjad juga menjelaskan bahwa di dalam beberapa kasus, bunga kredit dapat dipotong dari pendapatan perusahaan untuk tujuan pajak. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi beban pajak perusahaan sehingga bisa membantu meningkatkan efisiensi keuangan perusahaan, sekaligus meningkatkan laba bersih.

Yang tidak boleh dilewatkan saat akan mengajukan pinjaman

Sebagai penutup Arsjad mengingatkan bahwa berhutang bisa membantu meringankan beban keuangan perusahaan. Tetapi yang harus diingat bahwa kita tidak boleh sembarangan dalam mengajukan hutang. Patut dihitung juga risiko yang bisa terjadi dengan pinjaman yang kita ambil dari pihak debitur.

“Jangan lupa untuk selalu mengelola risiko. Kita harus selalu berhitung risiko dan return-nya. Jangan asal-asalan!” pungkas Arsjad.

BACA JUGA: Melihat Peluang Bisnis Hingga Riset, Begini Tips Arsjad dalam Membangun Usaha

Kesimpulannya, jangan sampai karena hutang produktif lantas jadi serampangan. Bukannya sukses, malah perusahaan jadi gulung tikar karena kesulitan melakukan pembayaran pinjaman.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

You may also like

More in Inspirasi