Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mengungkapkan, aspal asal Buton memiliki peluang besar dioptimalkan untuk menopang pembangunan proyek jalan nasional.
Menurut Arsjad, gencarnya pembangunan infrastruktur yang saat ini dilakukan pemerintah di sekujur negeri, harus bisa dimanfaatkan untuk mendorong produksi aspal Buton.
“Untuk itu saya mengajak pengusaha dan investor mendukung pengembangan potensi aspal Buton, Sulawesi Tenggara. Melalui dukungan investasi maka pemanfaatannya
dapat ditingkatkan, mulai dari hulu hingga hilir,” kata Arsjad Rasjid.
Disebutkan Arsjad, momentum Munas VIII Kadin yang direncanakan akan gelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, bisa dimanfaatkan sebagai tonggak dan momentum untuk mengangkat potensi aspal dari Bumi Anoa tersebut.
Dengan dukungan para pengusaha dan investor, Arsjad yang juga calon ketua umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 ini optimistis, potensi aspal asal provinsi berjuluk Bumi Anoa itu, bisa kian ditingkatkan.
Karena itu pula, Arsjad mengajak untuk menguatkan sinergi bersama, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kalangan pengusaha dan investor.
“Melalui pengembangan industri, produksi aspal Buton bisa dimaksimalkan. Kami juga mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aspal Buton di Sulawesi Tenggara,” kata Arsjad Rasjid, yang juga Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk ini.
Untuk diketahui, kualitas aspal Buton tak kalah dengan kualitas aspal yang selama ini diimpor oleh Indonesia.
Sayangnya, saat ini Indonesia masih harus mengimpor 1,3-1,4 juta ton aspal, yang menguras cadangan devisa hingga Rp 40-46 triliun per tahunnya.
Produksi aspal alam di dunia hanya ada di Buton, Indonesia dan di Trinidad. Ada pun aspal di negara lain adalah aspal minyak.
Cadangan aspal di Trinidad diperkirakan akan habis dalam waktu 20 tahun, sedangkan cadangan aspal Buton mencapai 360 tahun, dengan perkiraan produksi satu juta ton per tahun. (ANA)