Dengan beragam sumber daya yang sangat berlimpah, sudah saatnya Asia Tenggara menjadikan dirinya sebagai tujuan investasi dunia. Bicara tentang ASEAN bukan hanya memiliki kekayaan budaya saja. Tanah yang subur dan berbagai macam kandungan di dalamnya seharusnya cukup untuk menjadikan kawasan ini sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Hal itulah yang disampaikan oleh Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid saat melanjutkan roadshow di Seoul, Korea Selatan Jumat (9/6/2023). Ia menjelaskan bahwa ASEAN merupakan tujuan investasi yang menjanjikan bagi sektor-sektor industri, ekonomi digital, pembangunan infrastruktur, manufaktur, sektor konsumen, komunikasi, kendaraan listrik dan baterai, serta pariwisata.
“ASEAN memiliki banyak keunggulan dibandingkan kawasan lain. Letak geografis ASEAN sangat strategis. Kami juga memiliki sumber daya manusia berdaya saing, sumber daya alam melimpah, dan pasar yang luas,” ujar Arsjad.
Kerja sama yang berkelanjutan antara ASEAN dan Korea Selatan
Di kesempatan tersebut, Arsjad menunjukkan apresiasinya kepada Korea Selatan selaku mitra dialog ASEAN-BAC. Ia juga berharap ada kesinambungan bagi kerja sama bilateral dengan negara-negara ASEAN mengingat negara tersebut memiliki andil untuk menempatkan Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar. Ditambah dengan bonus sebagai pasar bagi produk-produk dan jasa, terutama di sektor teknologi informasi dan komunikasi, manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, pariwisata, dan sektor konsumen.
“Kami berada di jalur dan tujuan yang sama untuk terus menggemakan peningkatan investasi dan perdagangan di ASEAN. Salah satunya dalam hal EV dan juga penggunaan transaksi digital seperti QR code,” lanjut Arsjad yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Kadin Indonesia tersebut.
Dalam kunjungannya bersama delegasi ASEAN-BAC di Seoul, 7-9 Juni 2023, Arsjad melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah dan pelaku bisnis terkemuka. Secara khusus, ia juga mengundang mereka untuk hadir di ASEAN Business & Investment
Summit (ABIS) 2023 serta ASEAN Business Awards (ABA) 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 3-4 September 2023.
Arsjad Rasjid ajak pengusaha Korea Selatan jadikan Indonesia sebagai tujuan investasi
Di pertemuan tersebut, Arsjad memanfaatkan momen dengan mengajak para pengusaha Korea Selatan untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Berbagai peluang ia tawarkan, seperti investasi di bidang transisi energi, kesehatan, ekonomi digital, hingga peran dalam pembangunan mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Arsjad juga mengatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan merupakan mitra yang strategis dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan baterai.
Saat ini Indonesia sudah mulai melakukan gebrakan untuk mewujudkan net-zero emission. Beberapa perusahaan juga sudah mulai bergerak dengan mengembangkan ekosistem teknologi yang mengedepankan keberlanjutan, seperti PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group.
Vice President Director and Group CEO Indika Energy, Azis Armand mengatakan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik memiliki peran krusial dalam mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia.
“Transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi, untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik. Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia,” ungkap Azis.
Arsjad apresiasi komitmen Korea Selatan hadirkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia
Arsjad juga mengungkapkan apresiasinya terhadap Pemerintah Korea Selatan atas komitmen dan dukungan mereka dalam membantu Indonesia mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meluncurnya kendaraan listrik IONIQ di bulan Maret 2022. Lebih dari itu, raksasa otomotif asal Kota Ulsan tersebut juga sedang membangun pabrik sistem baterai khusus EV baru, Hyundai Mobis yang dijadwalkan selesai, pada semester pertama tahun 2024.
Arsjad menjelaskan bahwa saat ini Hyundai Group telah berinvestasi US$60 juta untuk membangun pabrik sebagai landasan bisnis Hyundai Mobis, yang difokuskan pada pasar ASEAN. Bahkan beberapa produknya juga dijadikan sebagai kendaraan resmi di gelaran KTT G20 Bali tahun 2022 lalu.
“Sangat membanggakan, kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan resmi pada KTT G20 di Bali, tahun 2022,” tutur Arsjad.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega. Ia mengatakan bahwa Korea Selatan serius menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Bernardino mengungkapkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia di sekitar 80% dari Korea Selatan dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya berkisar 30% dari yang ada di Korea Selatan sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
BACA JUGA: Kerjasama Indonesia-Vietnam: Meningkatkan Potensi Pusat Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
“Ini adalah peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2% dari total populasi penduduk. Ini menunjukkan masih ada potensi pertumbuhan yang cukup besar,” jelasnya.