Kamis (20/6) kemarin menjadi pembuktian bagi atlet panahan Indonesia khususnya beregu putri. Pasalnya mereka berhasil memastikan tambahan dua tiket Olimpiade Paris dari perebutan sisa tiket berdasarkan kuota rangking dunia. Capaian berhasil dilalui melalui pertandingan terakhir di babak eliminasi beregu recurve putri di ajang Hyundai Archery World Cup Stage (AWCS) 3 yang berlangsung di Antalya, Turki.

Berhasil meraup tambahan tiket Olimpiade, tentu saja hal ini diapresiasi oleh Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid. Ia mengungkapkan rasa syukur serta harapan akan terbukanya peluang atlet panahan Indonesia untuk bisa meraih medali pada gelaran yang diperkirakan akan dimulai di bulan Juli tersebut.

“Kita patut bersyukur karena kegigihan Tim Beregu Recurve Putri Indonesia yang kembali membuka lebar peluang Indonesia untuk mendapatkan medali di Olimpiade Paris. Dengan dua tiket ini, Panahan Indonesia dapat berlaga di kategori individu putra dan putri, beregu putri, dan beregu campuran (mixed) pada Olimpiade Paris nanti,” ungkap Arsjad.

Kiprah Tim Beregu Recurve Putri membawa nama atlet panahan Indonesia

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arsjad Rasjid (@arsjadrasjid)

Keberhasilan merebut tambahan tiket Olimpiade ini jadi catatan manis bagi kepemimpinan Arsjad Rasjid sejak menukangi PB Perpani. Apalagi tim beregu putri terus bertarung di kompetisi resmi sejak 2023 lalu.

Seperti yang diketahui saat ini Beregu Recurve Putri Indonesia menduduki rangking 9 dunia dengan jumlah poin 179,5. Hasil poin ini didapatkan dari berbagai kompetisi yang diikuti. Misalnya ajang AWCS 1 di Yecheon, Korea Selatan tahun ini, AWCS 2 dua Shanghai, China tahun ini, World Cup Championship di Berlin, Jerman tahun lalu, serta AWCS 3 di Shanghai, China tahun lalu. Deretan turnamen ini merupakan kompetisi resmi di mana hasilnya poinnya menjadi perhitungan dalam keikutsertaan di Olimpiade.

Terkait poin yang didapatkan pada AWCS 1 dan 2 tahun ini, Tim Beregu Recurve Putri Indonesia berhasil menempati peringkat keempat dan mendapatkan total 48 poin untuk masing-masing turnamen. Lalu pada kejuaraan Dunia Panahan di Berlin, Indonesia finish di peringkat 6 dan mendapatkan 47,5 poin, sementara di AWCS 3 Shanghai tahun lalu, Indonesia sukses finish di peringkat 4 dengan 36 poin.

Jepang menjadi pesaing terdekat Indonesia di cabang Beregu Recurve Putri. Sayangnya meskipun mereka berhasil menjadi juara ketiga di AWCS 3 di Antalya, perolehan poin yang didapatkan tidak dapat menyamai Indonesia. Negeri Matahari Terbit berhasil meraih medali perunggu dan berhak menambah 64 poin sehingga keseluruhan poin yang didapatkan adalah 159. Jumlah ini tidak bisa mengungguli Indonesia di peringkat 9 dengan total 179,5 poin.

Pada gelaran di Antalya kemarin, hanya Indonesia dan India yang berhak mendapatkan sisa tiket beregu putri. Mengingat poin keduanya sudah tidak mungkin dikejar oleh negara lain.

Apresiasi Manager Tim Panahan Indonesia

Rasa bangga dan apresiasi juga ditunjukkan oleh Azis Armand selaku Manager Tim Panahan Indonesia. Ia mengatakan jika hasil yang diraih ini tak lepas dari kerja sama semua pihak.

“Kami juga mengapresiasi perjuangan para atlet panahan Indonesia yang terus gigih dan berlatih keras dalam mencapai target yang ditetapkan. Mereka dapat keluar dari tekanan dan terima kasih untuk dukungan semua pihak atas keberhasilan Tim Panahan Indonesia ini,” ungkapnya.

Pada gelaran AWCS 3 di Antalya kemarin, Beregu Recurve Indonesia diperkuat oleh Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, dan Syifa Nur Afifah. Pada tahun lalu Beregu Putri Indonesia diperkuat dengan line up para atlet berkualitas seperti Alpriaini Eko Setiowati, Anindya Nayla Putri, serta Catharine Thea Darma.

Berhasil merebut tiket Olimpiade bukan berarti perjuangan sudah selesai, atlet panahan Indonesia akan terus berjuang karena mendapatkan medali tidaklah mudah. Hal ini juga turut ditegaskan oleh Arsjad yang akan terus fokus menempa kesiapan tim untuk berlaga di Olimpiade Paris nanti.

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Recurve Bow: Asal-Usul hingga Kegemilangannya di Ajang Olimpiade

“Kami ingin atlet bisa senyaman mungkin bertanding di Olimpiade Paris nanti, karena tantangan dan persaingan yang tidak mudah. Semoga Panahan Indonesia bisa kembali menyumbangkan medali setelah terakhir pada 1988 silam,” pungkasnya.

You may also like