Dalam memperingati Hari Anti Korupsi, tokoh pengusaha nasional Arsjad Rasjid mengingatkan kita untuk tidak salah pilih pemimpin. Untuk menciptakan generasi hebat menuju Indonesia Emas 2045, bangsa kita memerlukan sosok nahkoda yang handal dan berintegritas.
Jelang pesta demokrasi di bulan Februari tahun 2024, tensi politik dalam negeri memang kian meningkat. Sosok tiga calon pemimpin bangsa dan wakilnya semakin intens menghiasi hari-hari kita, berikut dengan program-program mereka. Masing-masing memiliki keunggulan sehingga wajib dicatat, siapa yang terbaik di antara Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Walau sekecil apa pun, jangan biasakan diri dengan korupsi
Saat ini, masyarakat menginginkan pemimpin yang tegas terhadap pelanggar hukum, terutama terhadap para koruptor. Lewat media sosial Instagram, Arsjad Rasjid mengajak kita untuk menghindari korupsi, dimulai dari hal yang paling kecil.
Dalam konten video terbaru, Arsjad ditanya mengenai perilaku ‘beli bakwan lima ngakunya tiga.’
“Ya nggak boleh, dong. Itu namanya praktik korupsi,” tegas Arsjad.
Begitu juga dengan persekongkolan untuk menyuap penjaga sekolah ketika ketahuan bolos. Memberi uang supaya tidak dilaporkan. Ini adalah perilaku negatif yang menormalisasi kolusi dan wajib diberantas sejak dini. Bila dibiarkan, takutnya bakal jadi kebiasaan sepanjang hidup kita.
“Praktik-praktik curang, kecil, lama kelamaan bisa jadi besar akibat terbiasa mewajarkan hal-hal yang salah, akhirnya seseorang jadi nggak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,” kata Ketua Umum PB Perpani tersebut.
Ironi Hari Anti Korupsi, masyarakat makin pesimis pemberantasan rasuah
Dikutip dari katadata.co.id, survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia yang melibatkan 1200 responden dari seluruh Indonesia menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini sangat rendah. Sebanyak 37,5% responden menyatakan penanganan yang buruk, di mana 32,7% menjawab buruk dan 4,8% menyatakan sangat buruk. Dibandingkan survei sebelumnya pada 27 Oktober – 1 November 2023, angka ini mengalami kenaikan sebesar 35,2%.
Dari survei tersebut, sebanyak 28,7% responden menilai pemberantasan korupsi dalam negeri baik. Hanya 1,4% responden menjawab sangat baik sementara 27,3% menilai baik. Untuk responden yang menjawab sedang 28,7%, sementara yang tidak tahu/tidak jawab sebanyak 5,2%.
Dari hasil survei di atas bisa kita ketahui bahwa di Hari Anti Korupsi, malah semakin banyak masyarakat yang pesimis dengan pemberantasan rasuah di Indonesia. Tentu hal ini tidak boleh dibiarkan dan harus segera dilakukan oleh pemimpin-pemimpin yang memiliki integritas, terutama dalam pemberantasan korupsi.
Arsjad: Temukan pemimpin anti korupsi lewat integritas dan rekam jejak
Kita tidak tahu seperti apa masa depan. Bagaimana bila seseorang, yang sudah terbiasa korupsi dan kolusi sejak masih muda, tiba-tiba tampil sebagai pemimpin bangsa?
Inilah yang digarisbawahi oleh Arsjad Rasjid ketika berbicara tentang pemimpin yang berintegritas. Menurutnya, seorang yang akan menjadi panutan bagi seluruh bangsa wajib memiliki komitmen yang kuat terhadap pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Integritas dan rekam jejak dari calon-calon pemimpin menjadi landasan penting untuk kita,” terang Arsjad.
Lewat integritas dan rekam jejak, kita bisa melihat sejauh mana komitmen para calon pemimpin bangsa terhadap pemberantasan korupsi. Selain itu, ini juga bisa menjadi catatan untuk para pemilih dalam mengetahui siapa saja sosok-sosok yang sangat mengutamakan kepentingan rakyat.
Memperingati Hari Anti Korupsi, Arsjad Rasjid juga mengajak para generasi muda penerus bangsa untuk mengenali figur calon pemimpin terbaik yang bisa kita andalkan dalam memegang kendali perahu bangsa ini.
“Pelajari rekam jejaknya dan gagasannya. Pastikan mereka adalah orang yang punya niat dan tekad kuat melawan praktik KKN di negeri kita,” lanjut Arsjad.
BACA JUGA: Memilih Seorang Pemimpin yang Tepat Menurut Arsjad Rasjid
Sambil belajar untuk mengedepankan kejujuran dari diri sendiri, mari mempelajari juga sosok-sosok putra bangsa terbaik yang berani memperjuangkan keadilan serta melawan korupsi.
Sudah punya pandangannya? Jangan lupa untuk menjadikannya sebagai figur ideal pilihan Anda dalam Pemilihan Umum 2024 nanti.