Sudah kodratnya manusia untuk memiliki tempat tinggal. Tentu saja, rumah yang layak huni dengan lingkungan yang sehat.
Namun beberapa tahun terakhir kita menyadari bahwa semakin hari, biaya untuk mendapatkan satu tempat tinggal semakin mustahil untuk dijangkau. Hal ini dibarengi dengan semakin sempitnya lahan dan populasi yang kian meningkat. Jangankan punya tempat tinggal di kota. Perumahan di daerah pedesaan saja harganya makin menggila.
Arsjad Rasjid menyadari kegalauan ini. Menyapa followers-nya di media sosial Instagram, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Perpani ini mengulik isu tentang program yang bakal atasi mahalnya tempat tinggal bagi anak muda.
Keluhan anak muda tentang tempat tinggal
Lewat kolom caption, ia menuliskan bahwa tempat tinggal yang layak merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Sayangnya, ia melihat semakin banyak generasi muda yang mengeluh tak mampu beli rumah yang diakibatkan oleh berbagai faktor.
Tak hanya tentang harga rumah, mereka juga harus memikirkan tentang cara membayar KPR dengan bunga yang bikin ngeri. Sementara untuk tempat tinggal dengan harga yang terjangkau, lokasinya tidak strategis, jauh dari mana-mana, terutama tempat kerja.
“Keluhan ini harusnya jadi refleksi bersama kalau ada yang salah di kebijakannya, ya udah, dibenerin aja. Bukannya malah nyalahin anak-anak muda, dibilangnya nggak bisa beli rumah karena kebanyakan jajan kopi,” tutur Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Bukan karena kebanyakan healing, harga rumah sekarang bikin pening
Dalam video yang dibagikan lewat media sosial, Arsjad menegaskan bahwa hunian atau rumah tinggal itu suatu kebutuhan primer. Namun realita yang ada di sekitar kita, khususnya di Indonesia, harganya semakin hari, semakin mahal.
“Di samping harga rumah naik terus dan terlalu mahal, masih ada 12,7 juta backlog perumahan di Indonesia,” terang Arsjad.
“Artinya, ada gap antara total hunian terbangun dengan jumlah yang dibutuhkan sama masyarakat,” lanjutnya.
Hal ini menguatkan fakta dari keluhan masyarakat, khususnya generasi muda, yang sering juga disebut sebagai Generasi Sandwich bahwa beban mereka untuk mendapatkan kehidupan yang layak kian berat.
Program Ganjar-Mahfud janjikan rumah harga ramah
Bicara tentang kebijakan, Arsjad mengingatkan sebuah program unggulan dari Ganjar-Mahfud sebagai solusi untuk anak muda, yaitu ‘RUMAH KITA 10 Juta Hunian. Punya Rumah Semudah Beli Motor.’ Dengan program ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan tempat tinggal dengan harga yang terjangkau, di lokasi strategis, serta memiliki kualitas hunian yang baik.
Supaya tidak dianggap janji-janji kosong, Arsjad mengingatkan rekam jejak yang dimiliki Ganjar saat masih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Pria berambut putih tersebut menggagas sebuah program bernama Stimulan Rumah Tidak Layak Huni (SRTLH) dan Pembangunan Rumah Baru Sederhana Sehat.
“Yang kalau ditotal, sudah membangun dan memperbaiki lebih dari 1,8 juta rumah,” terang Arsjad.
BACA JUGA: Investasi Terbaik untuk Anak Muda Menurut Arsjad Rasjid
Janji tersebut adalah harapan bagi anak-anak muda untuk tidak lagi merasa minder atau ngeri memiliki tempat tinggal. Bayangkan, bisa membeli rumah semudah beli motor. Tinggal tunjuk, dapat.
Semoga bisa terwujud!